Home
/
Lifestyle

Merasa Lebih Muda Bisa Perlambat Laju Usia Otak

Merasa Lebih Muda Bisa Perlambat Laju Usia Otak

Ichsan Emrald Alamsyah05 July 2018
Bagikan :

Sebuah penelitian menyebutkan, merasa lebih muda dari usia yang dimiliki dapat memperlambat laju usia otak Anda. Orang yang merasa lebih muda dari usianya memiliki volume materi abu-abu yang lebih besar di otak mereka, yang terlibat dalam pendengaran, emosi, pengambilan keputusan dan pengendalian diri.

Mereka juga memiliki ingatan yang lebih baik, menganggap diri mereka lebih sehat dan cenderung kurang depresi. "Kami menemukan bahwa orang-orang yang merasa lebih muda memiliki karakteristik struktural dari otak yang lebih muda," kata Penulis studi Dr Jeanyung Chey, dari SeoulNational University, dilansir dari laman Daily Mail, Rabu (4/7).

Para peneliti menganalisis scan otak MRI dari 68 orang sehat berusia antara 59 dan 84 tahun. Mereka bertanya kepada para peserta: 'Berapa usia Anda, dibandingkan dengan usia Anda yang sebenarnya?'

Jawabannya adalah 'Saya lebih muda dari usia saya yang sebenarnya', 'saya sama dengan usia saya sebenarnya' atau 'Saya lebih tua dari usia saya yang sebenarnya'. Para peserta juga diuji pada ingatan mereka untuk menentukan fungsi kognitif mereka. Kemudian mereka melaporkan ciri-ciri kepribadiannya, setiap gejala depresi dan kesehatan keseluruhan yang dirasakan.

Teori lain di balik mengapa orang yang merasa lebih tua memiliki otak yang menua adalah mereka mungkin kurang termotivasi untuk menjalani gaya hidup sehat, yang mengarah ke memburuknya kesehatan kognitif. "Jika seseorang merasa lebih tua dari usia mereka, itu bisa menjadi tanda bagi mereka untuk mengevaluasi gaya hidup, kebiasaan dan kegiatan mereka yang dapat berkontribusi pada penuaan otak dan mengambil langkah-langkah untuk perawatan yang lebih baik untuk kesehatan otak mereka," ujar Dr Chey.

Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Frontiers di Aging Neuroscience. Ini muncul setelah penelitian yang dirilis Februari lalu menunjukkan otak manusia menjadi 'tua' hanya pada 25 tahun.

Cairan serebrospinal (CSF), yang ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang, mengubah kecepatan gerakan pada orang yang lebih tua dari pertengahan 20-an, sebuah studi oleh Lancaster University menemukan.

Gerakan-gerakan ini terkait dengan pernapasan dan denyut jantung, dengan perubahan CSF yang sebelumnya dikaitkan dengan kondisi seperti multiple sclerosis, dan tekanan darah tinggi. Tidak jelas apakah perubahan CSF ini terkait dengan gangguan otak yang biasanya mempengaruhi orang tua, seperti demensia.

populerRelated Article