Menkominfo Ketemu Qualcomm, Kapan Gelar 5G di Indonesia?
(dok. Kominfo)
Uzone.id -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate bertemu dengan President Global Qualcomm Cristiano Amon saat acara World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss pada pekan lalu untuk membahas teknologi 5G. Kira-kira kapan Indonesia berencana untuk menggelar jaringan generasi ke-lima ini?Dijelaskan oleh Johnny, Qualcomm sebagai perusahaan perakit chipset besar di dunia, mengatakan tertarik untuk bekerja sama untuk bekerja sama dengan pihak Indonesia, khususnya dalam implementasi 5G ini.
Qualcomm sendiri baru merilis dua chipset terbarunya pada Desember 2019, Snapdragon 765 dan 865 yang bisa mendukung jaringan 5G untuk ponsel pintar yang menggunakan prosesornya.
Baca juga: Menkominfo Ketemu Bos Qualcomm
“Saya bertemu presiden Qualcomm saat WEC kemarin itu, bahas soal teknologi 5G. Mereka sih bilang tertarik untuk bekerja sama. Tapi untuk implementasi 5G itu sendiri, kita harus perhatikan 3 faktor penting ya,” ungkap Johnny saat ditemui beberapa awak media di kantor Kominfo, Jakarta Pusat, kemarin.
Johnny menuturkan, 3 faktor penting tersebut adalah pilihan teknologinya, keekonomian negara, serta geostrategis.
Tak hanya Qualcomm, Johnny mengatakan perusahaan teknologi lain yang mendukung 5G seperti Huawei, ZTE, dan Ericsson juga mengekspresikan ketertarikan mereka untuk bekerja sama dengan pihak Indonesia, terutama investasi.
“Semua perusahaan itu sedang melakukan trial atau uji coba di Indonesia terkait 5G ini, bekerja sama dengan beberapa perusahaan telekomunikasi lokal kita ya seperti Telkom, XL Axiata, Indosat Ooredoo, Smartfren, dan 3 Hutchison,” lanjut Johnny.
Baca juga: Ini 4 Unsur Penting di RUU Perlindungan Data Pribadi
Saat ini Johnny belum bisa memastikan apakah Qualcomm saja yang akan digandeng untuk menjadi mitra dalam implementasi 5G, atau perusahaan lain. Semuanya harus menunggu masa trial terlebih dahulu.
Dia melanjutkan, “nanti kalau pilihan teknologinya sudah ditentukan pemerintah, kita akan ajukan itu ke presiden. Tapi ya untuk spektrum infrastrukturnya pun, kita sedang menjalankan farming dan refarming agar semuanya siap dan gak saling ganggu.”
Saat ini Johnny juga mengatakan peta jalan (roadmap) jaringan 5G sedang dirancang, begitu pun dengan ekosistem 5G di Indonesia yang masih harus disiapkan jika memang ingin segera dikomersialkan.
“Semua harus siap, dari korporasi, pemerintah, penyedia teknologi, dan perusahaan telekomunikasi. Maka dari itu trial secara teknis itu penting, karena investasi 5G gak kecil nilainya. Tapi jangan buru-buru juga, harus nunggu matang,” tutup Johnny.
Selama acara WEC 2020 kemarin, Johnny mengaku juga bertemu dengan beberapa petinggi perusahaan teknologi, seperti CEO YouTube Susan Wojcicki, jajaran eksekutif Amazon, hingga kepala eksekutif Hong Kong untuk membahas tentang perkembangan dunia digital, pembiayaan hilir ke hulur telekomunikasi di Indonesia, hingga ketersediaan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi.