Mengenal Persenjataan Kopaska
“JALESVEVA Jayamahe!” teriak puluhan siswa SMPN 1 Parigi serentak melantangkan slogan TNI Angkatan Laut. Sebuah tenda pleton di Lapangan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Rabu, 15 Maret 2017, menjadi pelindung mereka dari sengatan matahari.
Sejak tiga puluh menit sebelumnya, bocah-bocah polos ini serius mendengarkan penjelasan dari para personel Komando Pasukan Katak (Kopaska) tentang apa itu TNI Angkatan Laut. Mulai dari peralatan, cara menjadi anggota, serta yang paling penting adalah arti dari sebuah tugas dan tanggung jawab sebagai prajurit.Tak jauh dari sana, dengan jumlah tak kalah banyak, siswa-siswa SMKN 1 Pangandaran tengah melihat peralatan-peralatan tempur. Ratusan siswa ini tengah menikmati momentum langka di mana mereka bisa sangat dekat dengan pasukan elit angkatan laut, sekaligus menyentuh persenjataan-persenjataan yang dipajang.
Apalagi, beberapa di antaranya sengaja di simpan di sebuah meja agar mudah digapai pengunjung. Sementara senjata-senjata lainnya, dipajang di dinding tralis.
Meski Kopaska menjadikan para siswa di Kabupaten Pangandaran sebagai tamu undangan, namun tenda pleton tempat digelarnya pameran juga menarik perhatian warga sekitar. Termasuk para PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pangandaran yang berkantor hanya selemparan batu dari sana.
Bagaimana tidak, senjata yang dipajang terbilang banyak. Mulai dari pistol-pistol, senjata-senjata laras panjang, sampai kendaraan bawah air yang dipakai personel Kopaska dalam tugas mereka. Ada Steyr AUG yang namanya sudah tidak asing bagi pengunjung yang gemar bermain games pointblank. Ada pula M16 Grenade Launcher, senjata tembak yang juga bisa untuk melontarkan granat.
Ada pula Corner Shot, senjata laras panjang yang unik karena ujungya bisa dibengkokkan dan dilengkapi kamera untuk membidik sasarannya. Dengan senjata ini, prajurit Kopaska tak perlu nongol untuk menembak musuh yang ada di balik tembok. Untuk kendaraan, ada rotinor yang juga bisa dilihat langsung para pelajar di Pangandaran.
Komandan Satuan Kopaska TNI AL Armada RI Kawasan Barat, Baroyo Eko Basuki mengatakan, pameran ini memiliki tujuan sosialisasi dan pembelajaran pada masyarakat di Pangandaran dan sekitarnya, khususnya para pelajar sebagai generasi penerus.
Diharapkan mereka mendapatkan gambaran lebih banyak tentang apa itu angkatan laut. Apalagi, sebagai kawasan pesisir, kehidupan masyarakat Pangandaran sangat dekat dengan laut.
“Agar mereka lebih mengenal, karena tak kenal maka tak sayang,” kata dia di lokasi pameran.
Lebih jauh lagi, dengan tahu apa itu TNI AL khususnya Kopaska, para pelajar bisa memiliki keinginan kuat untuk mengabdikan diri pada bangsa dan negara. Dalam hal ini dengan menjadi prajurit TNI Angkatan Laut.
“Karena selama ini, dengan laut yang luas dan garis pantai yang panjang, jumlah personel TNI AL masih terbilang minim,” ucap Baroyo.***