Home
/
Health

Mengenal Kanker Darah: Tipe, Gejala, dan Pengobatannya

Mengenal Kanker Darah: Tipe, Gejala, dan Pengobatannya

-

Redaksi Her World Indonesia13 February 2019
Bagikan :

Ani Yudhoyono, istri mantan presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono dikabarkan mengidap penyakit kanker darah. Sejak 2 Februari lalu, ia dirawat di salah satu RS di Singapura. 

Kabar itu, seperti dikutip dari berbagai media, disampaikan langsung oleh SBY dalam sebuah video pendek. Ia mengatakan, Ani Yudhoyono mengidap kanker darah dan saat ini sedang menjalani pengobatan. 

Apa itu kanker darah? Apa penyebabnya, dan bagaimana gejala kanker ini muncul serta pengobatannya? Ketahui beberapa informasi terkait berikut ini. 

(Baca juga: Cara Mencegah Kanker Sejak Dini)

Kanker darah, seperti dikutip dari sejumlah sumber di antaranya hematology, merupakan salah satu jenis kanker yang memengaruhi produksi dan fungsi sel darah. 

Sebagian besar sakit kanker darah ini dimulai dari sumsum tulang di mana darah diproduksi. Sel-sel kanker mencegah sel-sel darah normal untuk menjalankan fungsi mereka. 

Secara umum, terdapat tiga jenis kanker darah, yakni: Leukemia, Limfoma, dan Myeloma. 

1. Leukemia 

Leukemia adalah kanker sel darah putih, yang menghentikan sel darah putih dalam melawan infeksi. Dapat dikatakan, ini adalah jenis yang paling umum dari kanker darah. Ketika seseorang memiliki leukemia, sumsum tulangnya tidak mampu memproduksi sel-sel darah merah yang cukup dan trombosit untuk memasok kebutuhan tubuh.

Berdasarkan seberapa cepat perkembangannya serta jenis sel darah putih yang diserang, leukemia ini dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu akut dan kronis. Leukemia kronis jauh lebih berbahaya dan sulit untuk diobati.

Gejala Leukimia

Mengutip Webmd dan hellosehat, gejala leukimia pada dasarnya sulit untuk dikenali kerena tidak memiliki ciri-ciri yang khas. Meski begitu, leukimia memiliki banyak gejala yang dapat membantu mendeteksi penyakit ini. Di antara gejala tersebut, di antaranya seperti:

- Anemia

- Darah sukar membeku

- Sering mengalami perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah, atau memar

- Rentan terkena infeksi

- Nyeri pada persendiannya atau di bagian tulang belakang

- Sakit kepala yang intens

- Nafsu makan menurun

- Mengalami penurunan berat badan secara drastis

- Muncul keringat berlebih di malam hari

2. Limfoma

Kanker darah limfoma berkembang pada limfosit – tipe sel darah putih yang berperan untuk melawan infeksi.

Kanker jenis ini juga memengaruhi kelenjar getah bening, limpa, timus, sumsum tulang, dan bagian lain dari tubuh. Limfosit yang tidak normal dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh Anda. Hal ini akan mengurangi daya tahan tubuh penderitnya terhadap faktor berbahaya dari luar.

Limfoma terdiri dari berbagai jenis, tetapi dua kategori utama dari limfoma adalah: Limfoma hodgkin dan non-hodgkin. Limfoma hodgkin melibatkan tipe limfosit sel B yang tidak normal disebut sel Red-Sternberg. Jenis ini termasuk limfoma yang lebih jarang terjadi. Sementara, limfoma non-Hodgkin, yang bisa terjadi pada sel B atau sel T.

Gejala Limfoma

Tanda-tanda dan gejala kanker darah limfoma yang umum adalah:

- Adanya tonjolan di bawah kulit, biasanya di selangkangan, leher, atau ketiak

- Demam dan menggigil

- Batuk yang tak kunjung sembuh dan membaik

- Sesak napas dan nyeri di dada

- Gatal-gatal di seluruh tubuh

- Keringat berlebih di malam hari

- Sakit perut, punggung, atau nyeri tulang

- Selalu merasa lemah, lesu, dan tidak bersemangat

- Berat badan turun drastis tanpa alasan yang jelas

- Nafsu makan menurun

- Gangguan saraf

- Muncul darah dalam tinja atau muntah

- Haid dengan volume darah yang berlebihan

3. Myeloma

Myeloma adalah jenis kanker yang terbentuk oleh sel plasma ganas. Sel plasma menghasilkan antibodi (atau immunoglobulin) yang membantu tubuh menyerang dan membunuh kuman. Sel plasma normal ditemukan di dalam sumsum tulang dan merupakan bagian sistem imun yang penting.

Sumsum tulang adalah jaringan lunak di dalam beberapa rongga tulang. Selain sel plasma, sumsum tulang juga memiliki sel-sel yang membangun jenis sel darah lainnya.

Kanker berawal ketika sel-sel di dalam tubuh mulai tumbuh tidak terkendali. Sel-sel di hampir semua bagian tubuh lainnya bisa menjadi kanker, dan dapat menyebar ke area tubuh lainnya. Kanker darah jenis ini mencegah produksi antibodi normal, yang mengakibatkan sistem kekebalan tubuh Anda menjadi lemah dan rentan terhadap infeksi.

Gejala Myeloma

Karena myeloma memengaruhi sistem imun, penyakit ini bisa menyebabkan banyak gejala di dalam tubuh. Namun, terdapat beberapa gejala kanker darah myeloma yang khas, di antaranya:

- Anemia

- Sering mengalami perdarahan dan memar

- Gangguan tulang dan kalsium sehingga menyebabkan tulang mudah patah

- Rentan mengalami infeksi

- Gangguan atau kerusakan ginjal

- Kaki bengkak

Penyebab Kanker Darah 

Penyebab kanker darah adalah pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel darah. Normalnya, sel-sel darah di dalam tubuh mengikuti jalur pertumbuhan teratur, pembelahan, dan kematian tapi sel-sel kanker darah tidak. Sel-sel penyebab kanker darah tidak mati secara otomatis. Selain itu, sel-sel kanker darah yang tidak normal dapat menyebar ke daerah lain, menekan sel darah normal dan menghambat fungsinya.

Secara umum para ilmuwan masih belum mengetahui secara pasti apa penyebab kanker darah. Namun, para ahli menduga bahwa perubahan dalam DNA bisa membuat sel-sel darah yang sehat menjadi kanker. Kanker ini juga memiliki kecenderungan genetik. Jadi, jika keluarga terdekat kamu seperti orangtua, saudara kandung, kakek, ataupun nenek memiliki riwayat penyakit ini, maka kamu pun berisiko memilikinya juga.

Selain itu, ada juga faktor-faktor lain yang bisa jadi penyebab kanker darah. Di antaranya paparan bahan kimia berbahaya, paparan radiasi, serta infeksi virus tertentu.

Preview

(Cek kesehatan. Foto: Dok/rawpixel/pexels.com)

Bagaimana penyakit ini didiagnosis?

Untuk mendiagnosis penyakit kanker darah, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan terkait riwayat kesehatan. Beberapa pertanyaan ini meliputi kondisi kesehatan secara keseluruhan, kapan pertama kali merasakan perubahan, di mana merasakan sakit, nafsu makan, berat badan, riwayat penyakit kanker di darah atau kanker lain, riwayat infeksi atau penyakit yang pernah dimiliki, atau riwayat kanker dalam keluarga.

Kemudian, dokter dapat memeriksa tanda dan gejala kanker darah secara fisik. Hal ini bisa dilakukan dengan memeriksa apakah ada pembengkakan di kelenjar getah bening atau tidak. Jika kamu memiliki gejala ini, itu tidak berarti bahwa kamu memiliki kanker. Pasalnya, hal tersebut bisa jadi tanda jika kamu memiliki infeksi lain yang mungkin menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening.

Untuk memeriksa sel-sel kanker, biopsi kelenjar getah bening diperlukan. Untuk tes ini, dokter dapat mengambil semua atau sebagian dari kelenjar getah bening, atau menggunakan jarum untuk mengambil sejumlah kecil jaringan dari bagian yang terkena.

Untuk mengetahui seberapa jauh penyebaran kanker, dokter mungkin akan meminta kamu untuk melakukan tes darah. Tes darah diperlukan untuk memeriksa jumlah sel-sel tertentu dalam darah. Tes darah untuk kanker yang paling umum adalah hitung darah perifer lengkap/complete blood count (CBC), pemeriksaan protein darah, tes penanda tumor dan tes sirkulasi sel tumor.

Dokter mungkin juga memerlukan tes pencitraan untuk pemeriksaan lanjutan. Tes pencitraan yang biasa dilakukan untuk diagnosis kanker darah adalah rontgen dada (yang menggunakan radiasi dalam dosis rendah) untuk membuat gambar dari bagian dalam dada, MRI dengan magnet kuat dan gelombang radio untuk membuat gambar organ dan struktur di dalam tubuh, atau PET scan yang terkait dengan zat radioaktif untuk mencari sel-sel kanker dalam tubuh.

Sebuah tes molekuler dapat juga dilakukan oleh dokter apabila kamu diketahui memiliki perubahan gen, protein, dan zat lain dalam sel-sel kanker. Tes molekuler seringkali membantu dokter dalam menentukan jenis kanker yang kamu miliki.

Pengobatan Kanker Darah 

Bagaimana mengobati kanker darah?

Pengobatan di rumah sakit 

Pengobatan untuk kanker darah tergantung pada jenis kanker, penyebaran kanker, usia dan kesehatan pasien secara keseluruhan, serta respons pasien terhadap pengobatan. Beberapa pengobatan kanker darah yang umum termasuk:

- Kemoterapi. Kemoterapi adalah penggunaan obat antikanker yang dirancang untuk mengganggu dan menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker dalam tubuh. Kemoterapi untuk kanker darah kadang-kadang terdiri dari pemberian beberapa obat bersama dalam satu set pengobatan ainnya. Selain itu, kemoterapi juga dapat diberikan sebelum transplantasi sel punca.

- Terapi radiasi. Prosedur ini dapat digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker atau untuk mengurangi rasa nyeri atau tidak nyaman saat gejala kanker darah muncul. Prosedur ini dilakukan menggunakan gelombang energi tinggi seperti, sinar x, gama, proton, dan elektron untuk membunuh sel kanker. Walaupun terapi radiasi paling sering digunakan sebagai obat kanker, tetapi terkadang terapi ini juga dipakai untuk mengobati pasien yang tidak terkena penyakit ini, seperti tumor dan gangguan pada kelenjar tiroid.

- Terapi target. Terapi target adalah terapi yang menggunakan obat-obatan atau bahan kimia lain untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker secara spesifik tanpa membunuh sel-sel normal.

- Transplantasi stem cell. Transplantasi stem cell akan menanamkan stem cell pembentuk darah yang sehat ke dalam tubuh. Stem cell dapat dikumpulkan dari sumsum tulang, darah perifer, dan darah tali pusat.

Secara umum, pengobatan yang digunakan untuk kanker darah dapat berupa kombinasi dari beberapa terapi. Konsultasikan dengan dokter untuk pilihan terapi dan obat kanker yang tepat. Setiap pengobatan penyakit ini memiliki efek samping yang berbeda-beda. Pertimbangkan risiko pengonsumsian obat kanker dengan kondisi tubuh.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan-perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kanker darah? Beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu kamu mengatasi kanker darah, di antaranya berolahraga secara teratur, disiplin mengikuti gaya hidup sehat, hindari herbisida, pestisida, dan insektisida, hindari paparan radiasi, makan makanan sehat dan minum banyak air, serta minum obat secara teratur sesuai dengan yang diresepkan dokter.

Namun, jika merasa menemukan gejala, dan ada kehawatiran akan penyakit kanker, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu supaya lebih memahami solusi terbaik.

populerRelated Article