Mengangkat Keunikan Kain Nusantara di Ajang Hijab Hunt
Perkembangan dunia fesyen muslim atau modest wear semakin menggeliat semenjak beberapa tahun lalu. Momentum ini pun mendorong diprakarsainya beberapa ajang hijab hunt atau pencarian bakat model busana modest wear.
Salah satunya dilakukan oleh Baitul Muslimin Indonesia atau Bamusi Hijab Hunt yang baru saja diselenggarakan di Mal Pejaten Village pada 5-6 Mei 2018 kemarin.Agenda ini menyasar generasi milenial untuk berani dan percaya diri memamerkan koleksi busana muslim bertema kebhinekaan.
Para peserta dibebaskan untuk memilih busananya sendiri asalkan memiliki unsur kain nusantara yang menjadi unsur penilaian dewan juri.
Selama satu bulan penjaringan proses seleksi, telah terpilih 42 peserta usia 17 hingga 25 tahun. Para juri kemudian menilai keserasian antara busana dan tata rias, serta unsur kain nusantara yang digunakan dalam tampilan busana muslim yang mereka pamerkan.
"Kami berharap para model pemenang Bamusi Hijab Hunt ini akan menjadi ikon untuk menyampaikan syiar Islam dengan cara yang lebih kekinian. Agar pesan dakwah bisa sampai langsung ke hati masyarakat," kata Sekretaris Umum Bamusi, Falah Amru dalam siaran rilis yang diterima Suara.com.
Menurutnya, generasi muda saat ini harus terus menggaungkan semangat kebhinekaan dan meyakini bahwa Indonesia adalah negara yang beragam, salah satunya bisa disuarakan lewat fesyen.
"Karena jangan sampai semangat Kebhinekaan anak muda terkikis. Kami biasanya sampaikan dakwah dan syiar dengan terjun langsung ke masyarakat. Tapi sekarang kami sengaja ingin lebih kekinian agar bisa diterima generasi milenial lewat fesyen," jelas Falah lagi.