Mendikbud Nadiem Punya Permintaan Khusus Buat Google, Apa Itu?
(Acara Google For Indonesia di Jakarta, Rabu (20/11). Foto: dok. Google Indonesia)
Uzone.id -- Sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Makarim diharapkan dapat membenahi sistem edukasi serta pengembangan SDM di Tanah Air. Maka dari itu, Nadiem memiliki permintaan khusus kepada raksasa teknologi Google. Kira-kira apa, ya?Mau bagaimanapun, Indonesia kerap ditargetkan sebagai negara yang dapat memaksimalkan ekonomi digitalnya. Bahkan proyeksi yang dipasang adalah nilai perekonomian digital Indonesia dapat menyentuh angka US$130 miliar atau setara Rp Rp1.831 triliun pada 2025.
Demi mewujudkan Indonesia yang unggul dalam sektor digital, Nadiem percaya pengembangan dan pemberdayaan digital talent harus digenjot. Jumlahnya harus bertambah, begitu pun skill-nya.
Baca juga: Google Assistant Bisa Diakses Pakai Ponsel 2G, Gini Caranya
Berkaitan dengan hal itu, Nadiem menyampaikan permintaan spesialnya untuk Google Indonesia.
“Tolong jadikan Indonesia prioritas nomor 1 di dunia. Sedang jarang-jarang kabinet [presiden] yang sangat progresif, yang siap berkolaborasi dan sudah mengimplementasi agile system, bahkan objective dan key result yang juga sudah diterapkan,” ungkap Nadiem di atas panggung acara Google For Indonesia di Jakarta, Rabu (20/11).
Dia melanjutkan, “tolong pihak Google bekerja sama secara intensif dengan pemerintah. Kita berkomitmen untuk mendukung 100 persen. Kalau bisa skala pengembangan talent digital jangan kecil-kecil. Misal target 300 orang, kenapa gak kembangkan jadi 300 ribu orang.”
Apa yang diutarakan Nadiem sedikit menyinggung soal program akselerator talent digital yang digubah Google bersama 3 startup unicorn Indonesia, yakni Tokopedia, Gojek, dan Traveloka. Program ini diberi nama Bangkit.
Bangkit hadir dalam bentuk pembinaan, mentorship, hingga perekrutan kerja bagi talent digital yang terpilih melalui seleksi ketat. Program Bangkit ini tidak dipungut biaya alias gratis.
Baca juga: Menkominfo Tagih Google Soal Data Center di Indonesia
Dari penjelasan Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf, Bangkit ini memang baru akan menyediakan slot talent digital sebanyak 300 orang terlebih dahulu. Hal inilah yang ‘disentil’ oleh Nadiem agar jumlahnya diperbanyak.
“Angka dari 300 orang menjadi 300 ribu orang tentu kita akan mengarah ke sana. Untuk tahap awal memang 300 dulu, seiring berjalannya waktu pasti akan bertambah. Proses seleksinya memang ketat, maka targetnya untuk gelombang pertama itu 300 orang,” jelas Head of Corporate Communications Google Indonesia Jason Tedjasukmana di tempat yang sama.
Tentang Bangkit sendiri, program pilot ini akan fokus pada pemahaman mendalam dan penerapan yang relevan dari konsep dan solusi Machine Learning. Melalui program Bangkit, Google berharap dapat memberi kontribusi dalam pemberdayaan sumber daya manusia yang dapat mengisi ruang ketenagakerjaan aspek digital.