Home
/
Automotive

Menanti Kebangkitan Renault di Indonesia

Menanti Kebangkitan Renault di Indonesia
Bagja Pratama21 January 2019
Bagikan :

Foto: Uzone.id - Bagja

Uzone.id - Kalian asing gak sama merek Renault? Seharusnya sih enggak ya. Karena merek Eropa ini pernah punya track record di Indonesia sejak dulu.

Terakhir, Renault dipegang Indomobil Grup yang memasarkan beberapa mobilnya di Indonesia, seperti Renault Koleos, Clio, Duster sampai yang paling murah Kwid. 

Tapi gak laku, makanya Indomobil mungkin nyerah dan memberikannya pada Maxindo Grup.

Baca juga: Masih Ngarep Suzuki Karimun Wagon R Terbaru Hadir di Indonesia?

Yess, nama yang disebut terakhir ini mengaku justru optimis untuk membangkitkan kembali merek Renault di Indonesia.

Apalagi di tataran global, Renault punya aliansi raksasa bersama dengan Nissan dan Mitsubishi, sehingga harapannya bisa juga ditularkan di Indonesia mulai tahun 2019 ini.

Apa yang bakal dilakukan Renault di Indonesia setelah kegagalan pada managemen sebelumnya?

"Kunci sukses Renault di Indonesia ke depan adalah Aggressive Mindset, dari sisi produk, jaringan dan layanan,” kata Davy J Tuilan, COO MRI.

Dijelaskan Davy, ada tiga hal yang dimaksud dari agresif tadi, yakni dari sisi produk, network coverage lewat perluas jaringan serta layanan purna jual, dan juga consumer journey. 

“Jadi kami akan mempermudah masyarakat Indonesia untuk bisa mengakses informasi maupun mendapatkan mobil Renault," tambahnya.

Karenanya, sebagai APM baru Renault di Indonesia, Maxindo mulai aktif pada 24 Februari 2019 ini bakal langsung buka jaringan diler di Jakarta dan Tangerang.

Renault juga punya ambisi untuk menghadirkan berbagai model yang terdiri dari beberapa segmen di Indonesia.

“Sejauh ini kita kan hanya punya model untuk 4 segmen, nah kita akan agresif menambah produk untuk mengisi sampai 7 segmen, mulai dari SUV, MPV, sampai hacthback, semua bakal ada,” tambah Davy.

Sementara soal harga jual mobil-mobilnya nanti, Davy mengaku Renault gak bakal bersaing dari segi harga. 

Apalagi setelah ada rekam jejak sebelumnya, dimana Renault Kwid, yang punya banderol sangat murah, bahkan lebih murah dari mobil-mobil Jepang, ternyata gak laku di Indonesia.

“Kita gak akan bersaing dari sisi harga. Apalagi kami semua masih impor dan ada pengetatan soal regulasinya. Jadi, dengan harga yang apa adanya, kita akan memberikan nilai lebih ke konsumen, layaknya mobil-mobil eropa pada umumnya,” beber davy lagi.

Renault sendiri merupakan merek mobil Eropa terkemuka yang telah memiliki pengalaman internasional selama 120 tahun dan kini telah menjadi salah satu aliansi otomotif terbesar di dunia. 

Renault juga aktif di ajang motorsport F1 sejak tahun 1977 baik sebagai peserta ataupun pemasok mesin mobil F1 untuk peserta lain.

Apakah benar Maxindo bakal kembali membangkitkan merek Renault di Indonesia? Kita nantikan saja..

Tonton video review Toyota Avanza terbaru:

populerRelated Article