Home
/
Startup

Layanan Maxim dan InDrive Disetop di Malaysia, Apa Alasannya?

Layanan Maxim dan InDrive Disetop di Malaysia, Apa Alasannya?

Vina Insyani21 May 2025
Bagikan :

Uzone.id — Malaysia memutuskan untuk menghentikan layanan dua platform ride hailing asal Rusia, Maxim dan InDrive setelah keduanya dianggap tidak mematuhi aturan yang ditetapkan oleh pemerintah setempat.

Kabar ini disampaikan pada 9 Mei 2025 lalu, dimana Maxim dan InDrive secara resmi akan dilarang mulai 24 Juli 2025 nanti. 

Mengutip dari The Vibes, Menteri Transportasi Anthony Loke Siew Fook mengatakan bahwa Badan Transportasi Umum Darat (APAD) telah mengeluarkan surat resmi kepada kedua perusahaan tersebut, dimana isinya adalah perintah untuk menghentikan semua layanan di negara tersebut.

"Efektif mulai 24 Juli, InDrive dan Maxim harus menghentikan operasinya di Malaysia," katanya kepada para wartawan, dikutip Rabu, (21/05).



Meski begitu, Loke menyebut keduanya masih memiliki kesempatan dengan cara mengajukan banding ke Kementerian Transportasi Malaysia.

“Kedua perusahaan memiliki hak untuk mengajukan banding, dan keputusan atas banding mereka akan dibuat oleh saya sebagai Menteri Transportasi," ujar Loke.

Keputusan ini menyusul adanya tekanan pada pemerintah Malaysia untuk menegakkan tindakan yang lebih ketat terhadap platform ride-hailing tersebut.

Asosiasi Pengendara P-Hailing Malaysia (Penghantar Malaysia) mendesak pihak berwenang untuk memblokir akses dua aplikasi tersebut karena menawarkan layanan tanpa mematuhi peraturan setempat.



Menurut asosiasi tersebut, baik InDrive maupun Maxim dinyatakan telah melanggar Undang-Undang Transportasi Publik Darat 2010 (UU 715) karena tidak memastikan mitra pengemudi memiliki lisensi kejuruan Kendaraan Layanan Umum (PSV) yang valid.

Padahal, lisensi tersebut merupakan sebuah kewajiban bagi para pengendara, menurut hukum Malaysia.

"Praktik ini tidak hanya tidak adil bagi pengemudi yang patuh dan telah mendapatkan lisensi PSV, tetapi juga menimbulkan risiko keselamatan bagi penumpang," tambah Loke.

Ia melanjutkan, “Pengemudi yang beroperasi tanpa lisensi PSV juga tidak tercakup dalam asuransi e-hailing dan mungkin belum menjalani pemeriksaan kendaraan wajib sebagaimana diatur."

Dua platform ride-hailing ini berasal dari Rusia dan baru masuk ke Malaysia sekitar tahun 2021. Jika keduanya benar-benar diberhentikan, hal ini akan mengurangi platform e-hailing di negara tersebut dari yang awalnya 32 platform menjadi 30 platform.


populerRelated Article