Layanan Banking BSI Alami Gangguan, Kena Ransomware?
Ilustrasi foto: Eduardo Soares/Unsplash
Uzone.id — Layanan Bank Syariah Indonesia (BSI) dilaporkan mengalami gangguan terhitung semenjak Senin, (08/05). Gangguan ini menimpa layanan perbankan ATM dan juga mobile banking.
Hingga saat ini, nasabah masih mengeluhkan gangguan ke mobile banking. Dugaan gangguan yang beredar disebabkan oleh adanya serangan ransomware.Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya menyebutkan kalau gejala gangguan dari sistem BSI sedikit mencurigakan (kemungkinan terkena ransomware). Namun, belum ada kepastian yang membuktikan kalau sistem mereka terkena serangan siber.
“Jika layanan perusahaan terhenti dengan down time yang tidak wajar dimana seharusnya maksimal hanya down beberapa jam tetapi mengalami gangguan sampai lebih dari 1 hari kerja, maka patut dicurigai adanya hal yang sangat serius terjadi pada layanan tersebut dan salah satu kemungkinan di era digital ini adalah karena aksi ransomware,” ujar Alfons.
Membahas soal ransomware, Alfons menjelaskan secara rinci bagaimana serangan siber ini bekerja. Dalam menjalankan aksinya, ransomware akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengenkripsi data penting, backup dan sistem penting yang bertujuan mengganggu jalannya perusahaan.
“Sehingga mau tidak mau korbannya akan membayar uang tebusan yang diminta demi kelangsungan operasional perusahaan,” kata Alfons.
Saat ini, grup-grup ransomware memanfaatkan perkembangan teknologi sehingga keberadaan mereka sulit untuk dilacak oleh penegak hukum, begitupun dengan adanya uang kripto, enkripsi dan The Onion Router (TOR) yang membuat serangan kejahatan ini lebih sempurna.
Perlawanan terhadap ransomware ini tak hanya bisa mengandalkan antivirus saja, hal ini karena perkembangan teknologi malware yang sudah sedemikian rumitnya.
Salah satu penyebabnya karena berbagai macam teknik kompilasi yang berbeda, perubahan coding yang diubah sedikit saja sudah akan membuat malware tidak terdeteksi.
“Perlindungan antivirus, apapun mereknya, apapun klaimnya, namun faktanya tidak ada yang dapat menjamin melindungi secara total dari ancaman ransomware,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa hingga saat ini, tak ada satupun antivirus di dunia yang berani memberikan jaminan sistem yang terlindungi 100 persen dari serangan ransomware.
Ada beberapa hal yang perlu dicatat untuk menjamin keamanan dari serangan ransomware ini, yaitu dengan mitigasi dan persiapan yang baik andaikan di serang ransomware.
Implementasi dan kebijakan perlindungan data yang disiplin juga menjadi kunci dalam melindungi data dari serangan ini. Implementasi backup yang berjalan dengan baik juga bisa mengembalikan data yang diperlukan.