Laporan SIRCLO: Ada 12 Juta Pengguna Baru e-Commerce Saat Pandemi
Uzone.id - Perusahaan e-commerce enabler SIRCLO menyebut saat pandemi berlangsung ada penambahan sekitar 12 juta pengguna baru yang melakukan jual beli di toko online. Dari angka tersebut ditemukan jika 40 persen di antara mereka mengaku akan terus mengandalkan platform belanja online, bahkan setelah pandemi berakhir. Padahal jika kondisi tak pandemi, peningkatan sebesar ini baru bisa tercapai dalam kurun dua tahun.
Hal ini disampaikan oleh SIRCLO dalam laporan yang berjudul “Navigating Indonesia’s E-Commerce: COVID-19 Impact and The Rise of Social Commerce”. Survei ini melibatkan 2.987 responden pada bulan Juni 2020. Selain tingginya akselerasi adopsi e-commerce selama pandemi COVID-19, ditemukan juga tumbuhnya tren social commerce, yaitu transaksi jual-beli online melalui aplikasi percakapan dan media sosial.Brian Marshal, CEO dan Founder SIRCLO mengungkap jika adanya pandemi justru mengakselerasi industri e-commerce di Indonesia, hingga diprediksi bertumbuh sebesar 91 persen. Angka ini disebutnya jauh melampaui proyeksi sebelumnya yang hanya sebesar 54 persen.
"Hal ini bisa terjadi karena infrastruktur ekonomi digital Indonesia telah siap untuk melaju ke tahap berikutnya, terutama dengan tingginya penetrasi smartphone dan penggunaan internet di masyarakat. Kami percaya, industri e-commerce akan terus mengalami peningkatan pesat dan menjadi penggerak utama ekonomi digital Indonesia," ungkap Brian kemarin.
Dirangkum dalam laporan tren perkembangan e-commerce SIRCLO, 90 persen populasi Indonesia akan menggunakan smartphone di 2025. Sejalan dengan hal tersebut, total pengguna smartphone yang mengadopsi internet pun akan meningkat hingga 77 persen. Dua hal ini turut mendorong industri ekonomi digital untuk meningkat 3x lipat dalam rentang tahun 2019-2025. Pada 2019, industri belanja online menyumbang lebih dari setengah total transaksi ekonomi digital di Indonesia, yakni sebesar USD21 miliar. Google pun telah merilis laporan resmi bahwa industri e-commerce Indonesia diproyeksikan akan menjadi salah satu pasar dengan pertumbuhan tertinggi di dunia, hingga 36.1 persen per tahunnya.
Menurut survei SIRCLO, preferensi penggunaan dompet digital untuk pembayaran transaksi e-commerce selama pandemi meningkat sebesar 11 persen, sementara metode kartu kredit dan transfer bank turun masing-masing 10 persen dan 2 persen. Tidak hanya dalam transaksi e-commerce, Bank Indonesia mencatat bahwa jumlah transaksi uang digital 16,7 persen lebih tinggi pada April 2020 dibandingkan bulan sebelumnya. Transaksi menggunakan kartu debit/kredit justru menurun drastis sebesar 37 persen.
Pertumbuhan tren social commerce. Menurut laporan dari SIRCLO, tren social commerce akan terus bertumbuh dan menyumbang 40 persen dari total transaksi e-commerce pada tahun 2022. Pasalnya, 94 persen responden menyatakan bahwa transaksi berbasis percakapan, misalnya di Whatsapp, Facebook, ataupun Instagram, sangat mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Konsumen Indonesia lebih tertarik membeli produk jika penjual memberikan respons cepat pada pesan/pertanyaan mereka.