Home
/
Telco

Langkah Inovatif Indosat Manfaatkan AI di Sektor Pertambangan

Langkah Inovatif Indosat Manfaatkan AI di Sektor Pertambangan

Aisyah Banowati29 April 2025
Bagikan :

Uzone.id – Indosat Ooredoo Hutchison serius ingin menjadi pemain terdepan sebagai kontributor AI di Indonesia, terutama di sektor mining (pertambangan). Secara umum, ada dua hal yang menjadi tantangan industri mining (pertambangan), yakni dari sisi operasional dan teknologi. 

Dari sisi operasional, industri mining merupakan lini bisnis yang memiliki value yang cukup kompleks. Mulai dari teknologi, dari sumber daya manusia, resources, hingga safety dan environmental risk.

Kemudian, dari sisi teknologi, tantangan utamanya adalah memastikan ketersediaan data, implementasi teknologi yang belum optimal di lokasi pertambangan, dan masalah data gaps. 




Keterbatasan akses dan konektivitas seringkali menghambat kemampuan mereka untuk memonitor kinerja secara real-time. Menyadari hal tersebut, Indosat kemudian menghadirkan solusi untuk para pelanggan di industri mining (pertambangan).

"Nah, ini AI ini akan sangat-sangat membantu kita dalam memitigasi banyak risiko-risiko yang berhubungan dengan mining. Belum lagi bagaimana menambah produktivitas ya menghemat biaya jadi juga lebih aman gitu kan,” ungkap Muhammad Buldansyah selaku Director & Chief Business Officer Indosat saat bertemu di kantor Indosat, Rabu (23/4).





Ke depannya, pemanfaatan AI di sektor pertambangan akan membantu menghemat waktu dan mengurangi biaya operasional, terutama pada tahap eksplorasi.

“Keuntungan AI itu adalah bisa belajar. Bisa belajar dan bisa membandingkan apa yang sudah dipelajari oleh data-data yang ada di seluruh dunia. Sehingga yang tadinya butuh waktu analisa, ada apa enggak (tambang), atau harus dilihat lagi, itu butuh waktu berbulan-bulan. Ini bisa turun.”

Bahkan, Muhammad Buldansyah mengklaim bahwa penggunaan AI dapat memotong waktu eksplorasi di sektor pertambangan ini hingga 90 persen.

“AI itu sangat signifikan. Dan semakin banyak datanya, semakin savingnya akan lebih banyak lagi, semakin cepat waktunya. Saya sih, komparasinya bahwa, banyak kali ya, tadinya misalnya waktunya dibutuhkan 100 persen, itu kemudian dengan adanya AI itu hanya dibutuhkan waktu 10 persen."

Jadi, jika dahulu untuk uji sampel saja memakan waktu hingga berbulan-bulan, dengan AI yang mampu belajar dengan cepat, analisa dapat dilakukan dalam kurun waktu yang lebih singkat. Sehingga, bukan hanya memperpendek waktu, namun juga mengurangi biaya. 

“Tadi kan gini, biaya eksplorasi itu mahal banget kan. Kenapa biaya eksplorasi mahal? Karena setelah ambil sampel, di tes, nunggu, oh nggak cocok, ambil sampel lagi, tes, gali, ambil sampel lagi. Nah, ini sekarang nunggu itu jauh lebih sementara. Karena dia (AI) belajar. Dan proses ini dengan GPU yang ada sekarang, jauh lebih cepat.”

Di sisi lain, pemanfaatan AI juga akan diterapkan dalam sistem mitigasi bencana di area pertambangan. Tujuannya adalah untuk meminimalisir korban sebelum terjadi bencana, mengingat area pertambangan adalah tempat yang rawan bahaya.

“Kalaupun ada gempa, kalo bisa ngga ada korban. Jadi misalnya, di dalam itu ada sensor-sensor yang ketika ada getaran sedikit aja, udah kasih alarm. Orang bisa keluar.  Dan yang lebih maju lagi, gak perlu ada orang lagi ke dalamnya. Robot aja yang masuk semua. Robot aja yang masuk semua, ambil sample (sampel kandungan tambang),” ungkap Muhammad Buldansyah.


populerRelated Article