Lakukan Efisiensi, Anggaran Komdigi Tahun Ini Dipangkas Rp4,49 Triliun
Uzone.id — Anggaran Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk tahun 2025 resmi dipangkas. Efisiensi anggaran ini diumumkan dalam Rapat Kerja dengan Komisi I DPR RI di Senayan, Jakarta, Selasa (04/02).
Menurut Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, efisiensi anggaran ini sesuai dengan instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang diamanatkan ke kementerian.Dalam Rapat Kerja ini, Komisi I DPR RI menyetujui tiga hal, salah satunya adalah efisiensi anggaran Kementerian Komdigi sebesar Rp4,49 triliun atau 58,17 persen. Dengan keputusan tersebut, anggaran Komdigi yang semula Rp7,73 triliun kini dipangkas menjadi Rp3,24 triliun di tahun 2025.
Anggaran tersebut jauh lebih kecil daripada usulan anggaran yang sempat diajukan Komdigi pada tahun 2024 yaitu sebesar Rp20,99 triliun.
Terkait pemangkasan anggaran tersebut, Meutya Hafid menyatakan bahwa keputusan tersebut membuktikan bahwa efektivitas program lebih penting daripada sekadar besaran anggaran.
"Efisiensi bukan berarti stagnasi. Kita tidak sekadar memangkas angka, tetapi merancang strategi baru agar digitalisasi tetap berdampak langsung bagi masyarakat," ujarnya.
Dengan adanya perubahan dalam jumlah anggaran di tahun tersebut, Komdigi akan melakukan re-prioritas program dan anggaran, memastikan bahwa program yang langsung menyentuh kepentingan publik tetap berjalan optimal.
"Kita mencari cara agar program prioritas tetap berjalan, bahkan dengan pendekatan yang lebih inovatif. Ini tantangan menarik," tegasnya.
Dalam rapat tersebut, Meutya menegaskan agar program prioritas yang berdampak pada pelayanan publik dan keamanan digital tidak boleh tercederai. Berikut beberapa program yang akan tetap menjadi fokus utama Komdigi:
1. Penguatan pengawasan ruang digital untuk memberantas judi online dan konten negatif yang mengancam masyarakat, terutama anak-anak.
2. Transformasi digital di sektor pelayanan publik, memastikan masyarakat tetap mendapatkan akses informasi yang cepat dan akurat.
3. Peningkatan literasi digital, agar masyarakat semakin cakap dan aman dalam memanfaatkan teknologi.
"Kita harus memastikan bahwa digitalisasi tetap memberi manfaat nyata bagi masyarakat, bukan sekadar proyek besar dengan anggaran besar," tegasnya.
Semenatra itu, salah satu bentuk re-prioritas anggaran juga akan dilakukan dengan mengurangi anggaran alat tulis kantor (ATK) hingga 90 persen. Komdigi juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan agar efisiensi ini tetap memenuhi kebutuhan digitalisasi nasional.