Indonesia Kumpulkan Bukti Kuda Lumping yang Diklaim Malaysia
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bakal segera mengambil langkah menindaklanjuti warisan budaya kuda lumping yang diakui Malaysia. Kemdikbud akan mengumpulkan bukti-bukti yang menyatakan bahwa kuda lumping merupakan kebudayaan asli Indonesia.
Setelah bukti-bukti itu terkumpul, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy akan mengutus perwakilan Indonesia untuk menemui Malaysia.
"Kami utus pertemuan dengan Malaysia. Nanti di pertemuan itu akan saling menunjukkan bukti-bukti, mana yang paling otentik mana yang tidak," kata Muhadjir saat ditemui usai penyerahan sertifikat pengakuan 150 warisan budaya tak benda tahun 2017 di Jakarta, Rabu (4/10) malam.
Muhadjir mengaku akan mengajak Malaysia untuk berdialog. Lewat pertemuan itu, pemilik bukti-bukti yang paling kuat bakal mendapatkan pengakuan kepemilikan yang sah terhadap kuda lumping.
Tidak menutup kemungkinan, jika kedua negara punya bukti yang solid, maka kuda lumping bakal diakui bersama.
Sebagai negara serumpun, Indonesia dan Malaysia sudah punya kebudayaan bersama yang saat ini tengah diajukan ke UNESCO yakni pantun Melayu.
Preview |
"Sangat mungkin saja (diakui bersama). Asal mereka menunjukkan itu bersumber sama. Tapi kalau lebih kuat Indonesia, ya mesti keberatan kalau bersama," tutur Muhadjir.
Polemik kuda lumping berawal ketika Malaysia menyatakan kuda lumping merupakan kebudayaan asli mereka lewat kostum nasional Malaysia di ajang Miss Grand Internasional 2017.
Beberapa waktu lalu, Miss Grand Malaysia 2017 Sanjeda John memperkenalkan kostum nasional mereka di ajang tersebut.
Lihat juga:Indonesia Tetapkan 150 Warisan Budaya TakBenda |
Sanjeda John yang mengenakan seragam prajurit dan sepatu boots dari songket itu membawa anyaman berbentuk kuda di tangan kirinya. Kostum nasional itu disebut Kuda Warisan.
Kostum itu tampak mirip dengan pakaian para pemain kesenian kuda kepang alias kuda lumping atau jaran dari Ponorogo, Jawa Timur.
Masyarakat Indonesia tak terima dengan klaim Malaysia tersebut. Netizen ramai-ramai menyerbu akun Instagram Sanjeda John, @missgrandmalaysia.
[Gambas:Instagram]
Sanjeda John lantas memberi penjelasan bahwa kesenian ini ada di Malaysia berasal dari masyarakat Jawa yang bermigrasi ke Johor, Malaysia pada abad 20.
Pada 1971, pemerintah Johor lalu mengakui kuda kepang sebagai simbol kesatuan dan keragaman budaya.