Kritik Pedas Netizen untuk Kerusuhan Laga Arema vs. Persebaya
Foto ilustrasi: Ist/Viva
Uzone.id – Netizen Indonesia sedang dilanda amarah. Mungkin tidak semua orang datang langsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur semalam (1/10). Tapi, melalui media sosial, warga Indonesia kompak mengkritik pedas –bahkan mengutuk– kejadian nahas usai laga Arema FC melawan Persebaya.
Sesaat kekalahan harus diterima Arema FC dengan skor 3-2 atas Persebaya Surabaya, para penonton turun ke tengah lapangan untuk menanyakan kenapa sampai kalah. Sayangnya, kejadian ini malah ramai dan dianggap rusuh.Pengamanan dari kepolisian setempat pun dilakukan untuk mencegah penonton lain juga ikut-ikutan masuk ke lapangan. Cara-cara dilakukan, mulai dari persuasif hingga yang dianggap fatal, sampai menggunakan gas air mata.
Saking rusuhnya, banyak yang panik dan mencari pintu keluar. Tak ayal, para penonton berebut keluar menuju pintu 10 dan 12, hal ini mengakibatkan penumpukan dan membuat ratusan orang meninggal dunia.
Hingga sampai saat ini, sekitar 127 orang yang dilaporkan tewas, namun ada juga yang melaporkan jumlah korban jiwa sudah mencapai 187 orang.
Turut berduka cita atas kejadian yang menimpa pecinta sepak bola Tanah Air di Stadion Kanjuruhan, Malang.
— PSSI (@PSSI) October 1, 2022
Semoga almarhum dan alamarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggal dapat diberi ketabahan.#KitaGaruda #MeraihImpian pic.twitter.com/rh52ZkfVzt
Hal ini langsung mengusik perhatian netizen di Indonesia. Dalam pantauan Uzone, ada banyak keyword yang membanjiri linimasa Twitter dan trending topic wilayah Indonesia.
Mulai dari “Iwan Bule”, “Gas Air Mata”, “Malang”, dan “Suporter”. Sedangkan dari platform trends24, keyword yang memenuhi linimasa Twitter sejak 1 jam lalu berisi “PSSI”, “FIFA”, “Kanjuruhan”, “Arema”, hingga “Polisi”.
Total cuitan yang menyebut “Kanjuruhan” saja sampai berjumlah lebih dari 141 ribu twit.
Netizen Indonesia pun mengekspresikan rasa amarah, kecewa, dan sedih terhadap peristiwa nahas ini melalui kritikan dan doa untuk para korban.
Tuhan sedang menunjukkan seperti apa efek kepemimpinan Iwan Bule di PSSI dan kapolda Jatim (terduga kasus sambo) melalui kejadian kanjuruhan. Sekarang masyarakat tinggal menilai
— kukuh irianto (@kukuh_irianto) October 2, 2022
selanjutnya, yang paling bertanggung jawab atas kematian ratusan orang tersebut adalah pihak Kepolisian
— Gdg (@halogdg) October 2, 2022
prosedur yang dilakukan oleh kepolisian dengan menembakkan gas air mata merupakan bentuk nyata arogansi dan tidak digunakannya pikiran secara rasional oleh mereka
suporter arema blogg, klub2 dari sumatera pada turun ke liga 2 semua, ga ada yg rusuh separah itu.
— ◢◤ (@disenchant__) October 2, 2022
Ini masih di liga 1 juga, kalah dikandang sendiri sama rival itu mah biasa, liat tuh tensi pertandingan barca-real madrid, kalo kalah dikandang sendiri mereka ga ada rusuh kek gitu
Beberapa point dari Tragedi berdarah kanjuruhan :
— Roronoa D Gimyung (@PedangHagoromo) October 2, 2022
1. SUPPORTER KAMPUNGAN PARAH, GAMAU NERIMA KEKALAHAN.
2. Aparat menggunakan gas air mata untuk memukul mundur supporter dan itu membuat kepanikan supporter.
3. Panpel arema, panpel pssi, pt lib Tolol, bisa bisanya engga sigap.
Untung semalem gajadi ke Malang gw. Parah bgt emang arema persebaya ini. Udah dr lama. Kata gw mah bubarin fc nya
— Jenchu (@maengslayer) October 2, 2022
Polisi indo kenapa mainannya gas air mata melulu sih? Supporter bola lokal kenapa gak bisa sportif aja sih? Mereka yang cuma niat mau nonton cari hiburan terus pulang malah jadi korban ????????
— qorreyyy (@qorrysn) October 2, 2022
gak usah ada lagi main bola ya indonesia, kita nonton liga negara luar aja, lebih bagus mainnya.
— sanskuy (@sanskuy____) October 2, 2022
Saat ini gua merasa malu jadi org indo. Selamanya akan dikenal negara lain sbg fans sepak bola anarkis dan brutal yang tidak mengenal sportivitas.
— S.B. Wiratama (@malefctor) October 2, 2022