BNPB: Korban Meninggal Gempa-Tsunami Sulteng 1.424 Orang
Korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah terus bertambah, di mana hingga Kamis pukul 13.00 WIB sudah mencapai 1.424 orang, kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
"Korban meninggal dunia yang sudah dimakamkan 1.407 orang setelah diidentifikasi," kata Sutopo dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertema "Update Tanggap Bencana Sulteng" di Graha BNPB, Jakarta, Rabu.
Sutopo mengatakan korban meninggal dunia terbanyak ditemukan di Kota Palu, yaitu mencapai 1.203 orang.
Selain di Palu, korban meninggal dunia juga ditemukan di Kabupaten Donggala 144 orang, Kabupaten Sigi 64 orang, Kabupaten Parigi Moutong 12 orang dan Pasang Kayu, Sulawesi Barat satu orang.
"Prioritas pertama penanganan gempa dan tsunami di sana adalah melanjutkan evakuasi, pencarian dan pertolongan korban," jelasnya.
Selain Sutopo narasumber lainnya adalah Kepala Biro Perencanaan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Abdul Haris, Perwira Bantuan I Asisten Operasi TNI Kolonel Pnb Danet Hendriyanto dan Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Daryono.
Gempa bumi berkekuatan 7,7 Skala Richter yang telah dimutakhirkan oleh BMKG menjadi 7,4 Skala Richter mengguncang wilayah Palu dan Donggala pada Jumat (28/9) pukul 17.02 WIB.
Pusat gempa berkedalaman 10 kilometer itu berada pada 27 kilometer Timur Laut Donggala.
BMKG telah mengaktivasi peringatan dini tsunami dengan status Siaga (tinggi potensi tsunami 0,5 meter hingga tiga meter) di pantai Donggala bagian barat, dan status Waspada (tinggi potensi tsunami kurang dari 0,5 meter) di pantai Donggala bagian utara, Mamuju bagian utara dan Kota Palu bagian barat.
BMKG mengakhiri peringatan dini tsunami sejak Jumat (28/9) pukul 17.36 WIB.
Baca juga: Jenazah korban gempa di Petobo kembali dievakuasi
Baca juga: 1.609 pengungsi Palu tiba di Makassar