Konsumsi Makanan Organik Bisa Minimalkan Risiko Kanker?
Risiko kanker selama ini kerap dikaitkan dengan pola makan seseorang. Dan studi terkini di Perancis menyebutkan bahwa mereka yang mengonsumsi lebih banyak makanan organik, memiliki peluang yang lebih rendah mengidap kanker.
Menurut penelitian, dibandingkan dengan orang-orang yang mengonsumsi dalam jumlah kecil atau tidak sama sekali, orang yang rutin mengonsumsi makanan organik berkurang risiko mengidap kanker sebesar 25 persen.Disampaikan pemimpin penelitian, Julia Baudry, ia menyadari bahwa konsumsi makanan organik bukan satu-satunya cara mencegah kanker. Tapi hasil temuannya menunjukkan bahwa diet berbasis organik bisa berkontribusi menurunkan risiko kanker yang kini menjadi penyebab kematian tertinggi pada perempuan maupun laki-laki setelah stroke dan penyakit jantung.
"Standar makanan organik tidak mengizinkan penggunaan pupuk sintetis, pestisida, dan organisme yang dimodifikasi secara genetik, serta membatasi penggunaan antibiotik. Hal inilah yang kami lihat berperan dalam menurunkan risiko kanker," ujar dia.
Beberapa penelitian sebelumnya memang menunjukkan kaitan bahan kimia yang digunakan dalam pertanian dengan risiko beberapa jenis kanker. Untuk itulah, Julia dan rekan peneliti lainnya melibatkan hampir 69.000 orang dewasa untuk menyelesaikan kuesioner berbasis web tentang diet mereka untuk membuktikan kaitan tersebut.
Peneliti memberi skor mulai dari yang terendah 0 untuk mereka yang tidak mengonsumsi makanan organik dan skor 32 untuk konsumsi bahan pangan organik tertinggi.
Dari hasil kuisioner tersebut, peneliti mendapati skor rata-rata terendah adalah 0,72 dan 19,4 untuk skor dengan konsumsi tertinggi. Secara keseluruhan, setelah 4,5 tahun survei selesai, 1.340 kanker baru diidap oleh responden.
Rata-rata kanker ini diidap oleh responden dengan nilai skor di bawah 10. Jenis kanker yang paling umum diidap responden adalah kanker payudara, kanker prostat, kanker kulit, kanker kolorektal, dan limfoma. Bagaimana, Anda tertarik untuk mulai mengonsumsi makanan organik sekarang?