Komunitas Fotografer Sunmori, dari Modal Ponsel Bisa Kebeli Kamera DSLR
Komunitas Fotografer Sunmori (Foto: Budi / Uzone.id)
Uzone.id - Sunday Morning Ride atau sunmori kini makin banyak peminatnya di kalangan rider. Sunmori-an bukan cuma ajang kumpul-kumpul belaka dan menghabiskan waktu begitu saja.
Ikut sunmori dipercaya bisa meningkatkan kefokusan dan bisa meredam stres. Apalagi kegiatan ini digelar di pagi hari sehingga bisa meningkatkan gairah semangat, dan itu baik untuk kesehatan.Di hari Minggu (5/6/2022), kami sengaja datang ke acara sunmori yang rutin digelar setiap hari minggu di Senayan City. Di sana berkumpul para rider yang membawa motor-motor sport mulai dari kelas 150cc hingga 1000cc.
BACA JUGA: Wacana Pajak Mobil Dihapus, Dialihkan ke BBM?
Di tengah-tengah para rider, terlihat banyak anak-anak muda yang menenteng kamera lalu sesekali mengarahkan kameranya ke para rider yang sedang melajukan motornya.
Mereka bukan fotografer yang biasa kita tahu selama ini. Mereka adalah fotografer yang masuk dalam Komunitas Fotografer Sunmori (KFS).
Penasaran dengan komunitas ini, kami pun ngobrol-ngobrol dengan beberapa member KFS, yakni Aji, Onemakker, Panjul, Bubu, Zil, dan Zein.
Bubu merupakan salah satu member Komunitas Fotografer Sunmori (KFS) yang bisa dibilang punya militansi tinggi.
Dia bercerita ketika awal gabung dengan KFS cuma bermodalkan smartphone untuk memotret para rider di acara Sunmori. Dia pakai ponsel saat itu di periode September-Desember 2021.
Dari modal ponsel, kini Bubu sudah kebeli beberapa kamera, termasuk Sony DSLR A58.
“Ini dari hasil saweran (sebutan honor yang didapat dari para rider) dan kerja ke orangtua juga,” kata Bubu yang juga mengaku pernah dapat saweran Rp10 ribu dari rider.
Berawal dari fotografer sunmori, akhirnya anak-anak muda ini dilibatkan dalam project-project kepunyaan para rider.
BACA JUGA: Harga Kia EV6, Saudara Ioniq 5 Tembus Rp1 Miliar
Dari project inilah mereka mendapat cuan berkali lipat dibandingkan jadi fotografer sunmori.
“Kalau sunmori saweran paling dapat beberapa ya, seringnya ini, teman-teman di sini lebih dapat project photoshot,” tutur Panjul.
Bubu lalu menambahkan, soal bayaran yang diterima ketika menggarap proyek, tergantung pada jumlah motor dan jenis pengambilan gambar seperti style dan detail.
Semakin banyak motor yang di-i, maka semakin banyak jumlah bayaran yang diterima. Namun, menurut Zil, pengalaman berkesan adalah ketika mendapat job foto produk.
Jadi, kata dia ada rider yang mengirim produk untuk difoto layaknya produk endorse, di antaranya barang berupa jaket.
“Jadi produk-produk kita ambil juga, gak cuma motor,” kata Zil. Panjul kemudian nyeletuk,” semakin banyak yang diambil semakin nyayur kita, ha-ha-ha.”
Saweran yang didapat dari hasil foto Sunmori, member KFT lainnya, Aji mengaku pernah mendapat saweran Rp200 ribu, sedangkan member KFT bernama Zein pernah dapat bayaran hingga Rp350 ribu.
Nah, bagaimana caranya untuk bisa bergabung dengan KFS?
Gampang saja. Aji mengatakan, datang saja langsung ke Senayan City di hari Minggu.
"Datang dan membaur gitu saja (dengan member KFS)," tutur Aji.