Situasi Mulai Membaik, Kominfo Buka Akses Internet di Wamena
-
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membuka akses internet di Kabupaten Wamena, Papua pada pukul 09.00 WIT hari ini (28/9). Hal itu mempertimbangkan situasi pasca-kerusuhan di Papua yang mulai pulih.
Kominfo memblokir akses layanan data di Wamena, Papua sejak Senin (23/9) lalu. Kebijakan itu ditempuh setelah Kominfo berdiskusi dengan aparat penegak hukum dan keamanan setempat.Kini, Kominfo dan aparat penegak hukum menilai situasi di Wamena mulai pulih. “Pembukaan kembali layanan data internet dilakukan setelah mempertimbangkan situasi dan kondisi keamanan,” demikian dikutip dari keterangan resmi Kominfo, Sabtu (28/9).
(Baca: Telkomsel dan Indosat Batasi Akses Internet di Wamena )
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu mengatakan, pemerintah melakukan pembatasan layanan data internet di Wamena, setelah terjadi aksi unjuk rasa dan kerusuhan pada awal pekan lalu. Hal itu dipicu oleh penyebaran informasi palsu atau hoaks, kabar bohong dan ujaran kebencian.
Saat ini, Kominfo juga membuka kembali layanan data internet di 15% titik (sites) Kota Jayapura. Dengan demikian, seluruh layanan telekomunikasi dan internet di 29 kabupaten/kota di Papua dan 13 kabupaten/kota di Papua Barat telah berjalan normal.
Ferdinandus mengimbau agar masyarakat tidak menyebarkan hoaks, kabar bohong, ujaran kebencian berbasis suku, agama, ras dan antar golongan (SARA), hasutan dan provokasi melalui media apapun termasuk media sosial. Hal ini penting untuk dilakukan, supaya situasi dan kondisi keamanan di Papua dan Papua Barat yang telah kondusif dan pulih tetap terjaga.
(Baca: 5.500 Pengungsi Korban Kerusuhan di Wamena Butuh Bantuan)
Saat ini, ada 5.500 orang terpaksa mengungsi ke markas Komando Distrik Militer 1702 Jayawijaya akibat kerusuhan di Wamena, Papua. Mereka membutuhkan bantuan pakaian, makanan, serta barang-barang keperluan anak dan perempuan.
Komandan Distrik Militer 1702 Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto di Jayapura mengatakan, mayoritas warga yang mengungsi hanya membawa baju yang dipakai. Hal itu karena mereka berusaha menghindari kerusuhan di Wamena.
Bantuan pangan dari pemerintah, menurutnya baru berfokus ke satu posko pengungsi saja. "Kami meminta informasi ini disebarkan seluas-luasnya agar banyak pihak yang tergerak untuk membantu para korban yang tengah mengungsi," katanya melalui panggilan telepon, Sabtu (28/9).
(Baca: Moeldoko Sebut Stabilitas di Papua Penting Bagi Stabilitas Nasional)