Home
/
Startup

Kepincut IPO, Apa yang Mau Dicapai GoTo?

Kepincut IPO, Apa yang Mau Dicapai GoTo?

Hani Nur Fajrina12 November 2021
Bagikan :

Foto: dok. GoTo

Uzone.id -- Grup GoTo, perusahaan gabungan Gojek dan Tokopedia akhirnya mengumumkan penutupan pertama penggalangan dana pra-IPO. Jumlahnya pun cukup fantastis, yakni USD1,3 miliar atau setara Rp18,5 triliun. Kira-kira aksi menuju IPO ini tujuannya apa, ya?

Dari penjelasan pihak GoTo melalui pernyataan resminya, dana yang terkumpul tersebut membuka pintu perusahaan untuk berinvestasi lebih jauh dalam mengembangkan ekosistemnya.

Tak lupa tujuan perusahaan untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar di kawasan Tanah Air dan Asia Tenggara, dan fokus dalam menumbuhkan jumlah pelanggan, perluasan jasa pembayaran dan penawaran layanan keuangan, serta mendorong pemanfaatan armada transportasi dan jaringan logistik yang terintegrasi demi peningkatan pengalaman hyperlocal.

Baca juga: Tokopedia dan Gojek Digugat Gara-gara GoTo

“Indonesia dan Asia Tenggara adalah kedua pasar dengan prospek pertumbuhan yang paling menjanjikan di dunia, dan dukungan yang kami peroleh menunjukkan kepercayaan yang dimiliki investor terhadap ekonomi digital yang berkembang pesat,” ungkap CEO Grup GoTo, Andre Soelistyo.

Deretan investor yang telah berinvestasi di Grup GoTo di antaranya Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), Avanda Investment Management, Fidelity International, Google, Permodalan Nasional Berhad (PNB), Primavera Capital Group, SeaTown Master Fund, Temasek, Tencent, dan Ward Ferry.

Grup GoTo terbuka menyambut investor lain untuk bergabung di dalam putaran penggalangan dana pra-IPO menjelang penutupan akhir yang akan tiba dalam beberapa minggu ke depan.

Baca juga: Mau IPO, GoTo Sudah Kumpulkan Rp18,5 Triliun

Seperti yang diketahui, Indonesia memiliki PDB lebih dari USD1 triliun dan merupakan negara terpadat keempat di dunia, dengan populasi muda yang fasih teknologi sebanyak 270 juta. Ekosistem GoTo mencakup hampir dua pertiga dari pengeluaran konsumen Indonesia, dan total nilai pasar yang diprediksi akan tumbuh menjadi lebih dari $600 miliar di Indonesia pada tahun 2025.

Gojek dan Tokopedia berkombinasi untuk membentuk GoTo pada bulan Mei 2021, dan sejak itu sudah tercipta banyak sinergi di antara merek Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial. Layanan GoTo mencakup transportasi on-demand, e-commerce, pengiriman makanan dan bahan makanan, logistik dan pemenuhan, serta layanan keuangan dan pembayaran.

Grup GoTo mencatat lebih dari 1,8 miliar transaksi pada tahun 2020, dengan total Nilai Transaksi Bruto (“GTV”) Grup lebih dari USD22 miliar, dan berkontribusi ke ekonomi setara dengan lebih dari 2 persen PDB Indonesia.

populerRelated Article