Kelakuan Buruk di Dunia Maya, China Hukum Netizen dengan Internet Lemot
Ilustrasi: Unsplash
Uzone.id -- China memiliki sistem unik yang diterapkan ke penduduknya berupa reputasi sosial atau rapor perilaku mereka di dunia maya. Jika reputasi atau peringkat sosial warganya ada yang turun drastis gara-gara perilaku buruk, pemerintah setempat tak segan-segan memberikan hukuman nyata.Sistem reputasi sosial ini sudah diterapkan oleh jutaan orang di China dalam beberapa tahun terakhir dan awalnya diharapkan dapat beroperasi sepenuhnya pada 2020 lalu. Namun untuk sekarang, sistem ini sifatnya masih sukarela dan tetap tujuannya akan diterapkan oleh semua orang di China.
Partai Komunis China telah membuat sistem peringkat moral selama beberapa tahun yang bisa memantau perilaku penduduknya. Peringkat tersebut akan mendasar pada reputasi sosial tersebut.
Sistem ini dapat membuat peringkat atau reputasi sosial tiap individu naik atau turun -- semuanya bergantung pada perilaku masing-masing.
Baca juga: Tencent Cloud Luncurkan Internet Data Center di Indonesia
Mengutip Business Insider, contoh perilaku buruk yang mempengaruhi reputasi sosial ini termasuk menyetir sambil mabuk atau ugal-ugalan, merokok di zona bebas rokok, mengunggah hoaks di internet khususnya tentang serangan teroris dan keamanan bandara.
Tak sedikit juga yang kehilangan skor reputasi sosial karena ketahuan bermain game terlalu lama, menghabiskan uang secara boros, dan lain-lain.
Hukuman dari perilaku buruk tersebut tidak main-main, di antaranya larangan terbang, penurunan koneksi internet, hingga masuk daftar hitam jika ingin melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi.
Menurut penjelasan Rachel Botsman di dalam bukunya tentang keamanan teknologi, pemerintah China tidak akan ragu untuk memotong koneksi internet atau membuatnya jadi lemot sebagai hukuman untuk warganya. Sayangnya, mekanisme tentang perlambatan koneksi internet ini tidak dijelaskan secara rinci.
Baca juga: Alibaba Didenda Rp40 Triliun oleh Pemerintah China
Ada pula aporan dari National Public Credit Information Centre yang memaparkan bahwa otoritas China pernah memblokir warga yang ingin membeli tiket pesawat sebanyak 17,5 juta kali pada akhir 2018.
Bahkan sangat mungkin juga jika warga dilarang membeli tiket kereta api kelas bisnis, tidak diperbolehkan menginap di hotel mewah, hingga anjing peliharaan yang terpaksa diambil alih.
Bagaimana yang perilakunya baik?
Warga yang memiliki peringkat atau reputasi sosial baik ternyata mendapatkan penghargaan atau hadiah tersendiri.
Banyak di antaranya mendapatkan privilese destinasi liburan ke Eropa dengan proses pengajuan yang lebih cepat. Ada juga yang mengaku mereka bisa memesan hotel tanpa harus memberikan deposit terlebih dahulu karena skor reputasinya bagus.
Privilese lainnya datang dari jagat digital, yakni situs kencan online lokal, Baihe memiliki program khusus yang bisa mempromosikan profil-profil pengguna yang skor reputasinya bagus atau tinggi.
Sisanya, warga China dengan reputasi sosial bagus akan mendapatkan potongan harga untuk tagihan listrik, bebas dari kewajiban deposit uang saat ingin menyewa barang, dan suku bunga yang lebih baik dari bank.
Diketahui, “Sistem reputasi sosial” pertama kali diumumkan pada tahun 2014. Dianggap sebagai komponen penting dari sistem pasar ekonomi Sosialis dan sistem pemerintahan sosial, konsep ini bertujuan untuk memperkuat gagasan bahwa “menjaga kepercayaan adalah mulia dan menghancurkannya adalah tercela.”
Peringkat sosial warga China ditentukan oleh tim perencanaan ekonomi pemerintah setempat, National Development and Reform Commission (NDRC), People’s Bank of China, dan sistem pengadilan China.