Kampung Naga di Tasikmalaya Diminati Wisatawan Mancanegara
Kampung Adat Naga di Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai negara untuk menikmati keindahan alam perkampungan yang asri sekaligus aktivitas masyarakat adat yang sederhana.
"Banyak pengunjung dari luar negeri, kebanyakan tujuan mereka untuk meneliti, belajar," kata warga Kampung Naga sekaligus pemandu wisata, Ndut (51) di lapangan parkir kendaraan pintu masuk Kampung Naga di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Tasikmalaya, Sabtu (2/3).
Ia menuturkan wisatawan asing yang pernah berkunjung ke Kampung Naga cukup banyak. Mereka dari belahan benua Eropa dan Asia, di antaranya dari Belanda, Inggris, Jerman, Belgia, kemudian dari Malaysia, Singapura Thailand dan Taiwan.
Mereka yang datang ke Kampung Naga, kata dia, kebanyakan ingin meneliti aktivitas masyarakat adat, termasuk rumah warga kampung adat dan bangunan adat lainnya yang berdiri dalam satu kawasan seluas 1,5 hektare.
"Mereka kebanyakan peneliti, arsitektur dari berbagai negara, mereka meneliti bangunan, ingin tahu bangunan tradisional di sini," kata Ndut.
Juru pelihara atau sesepuh Kampung Naga, Ucu Suherlan menambahkan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Kampung Naga setiap bulannya rata-rata sebanyak 300 orang dari berbagai negara.
"Kalau dirata-rata sebulan ada 300 orang, itu dari berbagai negara, negara Eropa dan Asia," katanya.
Ia mengatakan kebanyakan yang datang dari kalangan kelompok pelajar yang ingin mempelajari tentang masyarakat dan kondisi lingkungan adat Kampung Naga.
"Terakhir ini ada dari Belanda, kemudian Singapura, mereka datang ke sini untuk belajar," katanya.
Ia mengungkapkan Kampung Naga juga merupakan kawasan yang sering dikunjungi berbagai wisatawan dalam negeri yang tujuannya untuk belajar, dan mengenal tentang masyarakat adat yang selalu menjaga tradisi leluhur.
"Sebulan kunjungan ke Kampung Naga mencapai tujuh ribuan, kebanyakan pelajar, atau study tour," katanya.
Kampung Naga berada di daerah perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dengan Garut. Lokasinya tidak jauh dari Jalan Raya Tasikmalaya-Garut.
Pengunjung dapat berjalan kaki dengan menuruni 444 anak tangga kemudian menyusuri jalan tanah dan bebatuan untuk bisa menuju kawasan Kampung Naga.
Kampung tersebut berada tidak jauh dari aliran Sungai Ciwulan, serta berada di antara hutan, bukit dan areal pesawahan.
Baca juga: Garuda resmi operasikan rute Halim-Tasikmalaya
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan Bandara Wiriadinata Tasikmalaya
Baca juga: Presiden minta Garuda layani rute Jakarta-Tasikmalaya