Kalau Joe Biden Menang, Produsen Mobil Listrik Pesta Pora
GMC Hummer EV (Foto: GMC)
Uzone.id - Perhitungan suara pemilihan presiden Amerika Serikat sampai pukul 10.00 WIB, untuk sementara dimenangkan oleh Joe Biden dengan perolehan 243 electoral votes, jauh meninggalkan Donald Trump mendapat 214 electoral votes (sumber: Reuters Graphics).Cuma butuh 270 electoral votes bagi kedua calon untuk meraih kursi presiden.
Prediksi Joe Biden akan menjadi presiden AS ke-46 sebetulnya sudah diendus jauh-jauh hari oleh produsen otomotif.
Joe Biden punya kebijakan mendukung aturan emisi karbon kendaraan baru yang ketat. Tentu ini jadi kabar baik bagi produsen kendaraan listrik.
Biden maupun Trump punya visi yang sama, produsen otomotif bisa menciptakan lebih banyak lapangan kerja di Amerika Serikat sendiri daripada harus membangun pabrik di China atau Meksiko.
BACA JUGA: 9 Poin Merawat Mobil di Musim Hujan
Kalau Biden jadi presiden, diharapkan bisa memulihkan dasar hukum peraturan kendaraan tanpa emisi atau electric vehicle (EV) untuk negara bagian California dan memulai proses membalikkan keputusan pemerintahan Trump yang mengurangi efisiensi bahan bakar dan persyaratan emisi karbon hingga tahun 2025.
Produsen mobil juga bisa menghadapi hukuman lebih berat jika gagal memenuhi persyaratan efisiensi bahan bakar.
Administrasi Trump membatalkan hukuman tersebut, yang menurut industri menghemat setidaknya USD1 miliar atau sekitar Rp14,5 triliun (kurs Rp14.521 per USD1) dalam biaya kepatuhan tahunan. Namun, pengadilan banding federal pada bulan Agustus telah membatalkan administrasi.
Sedangkan Biden menawarkan industri otomotif dengan beberapa keuntungan yang bisa mengimbangi.
Di bawah Trump, Gedung Putih menolak kredit pajak baru untuk kendaraan listrik sekaligus mempermudah penjualan SUV yang menghabiskan banyak bahan bakar.
Biden menjanjikan insentif pajak baru termasuk rabat untuk membeli kendaraan listrik dan perluasan stasiun pengisian kendaraan listrik secara luas, langkah-langkah kebijakan yang telah lama dianjurkan oleh para produsen mobil.
Beberapa hari setelah Trump menang pemilu 2016, kelompok perdagangan yang mewakili produsen mobil besar di Washington meminta Trump untuk mempertimbangkan kembali standar efisiensi bahan bakar yang diusulkan oleh pemerintahan Barack Obama yang akan ditetapkan, dan didukung oleh California dan negara bagian pesisir lainnya.
Sekarang industri terpecah. Ford Motor, Honda Motor, Volksvagen, dan lainnya mencapai kesepakatan kompromi dengan California tentang persyaratan emisi.
Sementara, General Motors, Toyota Motor dan Fiat Chrysler memihak Trump dalam upaya untuk melawan kebijakan California dan memutar kembali kebijakan pengurangan emisi. (Uzone.id / Reuters)