Sempat Bikin Geger Warganet, Memangnya Menikah Bisa Jadi Solusi Saat Lelah Bekerja?
Beberapa waktu lalu sempat beredar dan viral foto bertuliskan “Saat wanita lelah bekerja, maka ia hanya ingin dinikahi” di internet yang berhasil mengundang komentar warganet. Foto ini merupakan salah satu bentuk kampanye menikah muda yang dilancarkan oleh akun instagram @Tausiyahcinta. Substansinya yang cenderung kontroversial inilah yang menjadi bahan perdebatan warganet. Beberapa pihak setuju bahwa menikah merupakan solusi bagi perempuan yang lelah bekerja, sedangkan beberapa lagi berpendapat bahwa menikah bukanlah solusi.
Nah, kalau nikah bisa menjadi solusi bagi perempuan yang lelah bekerja, maka ia mungkin juga bisa menjadi solusi bagi persoalan-persoalan ini.1. Lelah bekerja
Mosi yang satu inilah yang menggelitik banyak warganet hingga bermunculan meme serta tanggapan terkait mosi ini di internet. Argumen menikah sebagai solusi atas lelahnya perempuan bekerja ini diambil berdasarkan fungsi laki-laki sebagai penyokong perempuan dalam urusan energi dan sumber daya. Jadi, saat perempuan kekurangan energi maupun sumber daya, pernikahan dengan laki-laki lah jalan keluarnya.
2. Habis bensin
Dengan logika bahwa menikah adalah solusi bagi keterbatasan energi dan sumber daya seorang perempuan, maka kehabisan bensin pun merupakan suatu persoalan kelangkaan sumber daya yang semestinya bisa diatasi dengan menikah. Ya tho?
3. Kehabisan uang
Sama halnya dengan habis bensin atau lelah bekerja, persoalan dompet kering di akhir bulan ini pun merupakan permasalahan kekurangan sumber daya material. Maka, menikah harusnya bisa menjadi solusi pula. Apalagi jika menikah dengan putra konglomerat seperti Ardi Bakrie atau Nick Young di film Crazy Rich Asians. Perihal kekurangan sumber daya material pun hempas~
4. Capek skripsi
Saat melewati fase skripsi, pasti kita pernah mendengar, atau justru mengatakan sendiri bahwa kita ingin menikah saja alih-alih menyelesaikan skripsi dan berbagai revisinya. Ya, skripsi pada hakikatnya merupakan salah satu upaya untuk mendapatkan gelar dan membuka berbagai pintu kesempatan untuk bekerja. Sedangkan bekerja adalah bentuk upaya kita untuk memenuhi sumber daya dan energi kita. Jadi, kalau kita sudah menikah dan nggak perlu memikirkan cara memenuhi kebutuhan sendiri lagi, skripsi pun nggak ada artinya lagi.
Pada akhirnya kita perlu ingat bahwa menikah bukanlah solusi segalanya maupun tujuan utama perempuan hidup. Hidup berkalang lelaki juga bukan pilihan yang baik. Pasalnya, kita hanya memiliki kuasa atas diri sendiri dan nggak bisa menjamin pasangan untuk tetap menyokong kehidupan kita selamanya.
Kemandirian seorang perempuan salah satunya adalah karena kemampuannya dalam menghidupi diri sendiri. Emangnya mau terjebak dalam pernikahan yang buruk dan penuh kekerasan hanya