Ironi Indonesia, Esemka Produk Lokal yang Gak Kebagian PPnBM Nol Persen
Foto: Esemka
Uzone.id - Dalam sebuah bisnis, gimmick nasionalisme kadang berpengaruh, kadang juga tidak. Namun baiknya, bisnis ya bisnis, sebagai konsumen kita hanya mencari yang terbaik, gak peduli dari mana produk itu berasal.Percuma menggaungkan nasionalisme tapi produk yang ditawarkan kurang valuenya. Kami gak menyebut bagus atau jelek, tapi seberapa besar value sebuah produk untuk dibeli.
Entah itu dari kualitas, dari tampilan, spesifikasi, sampai harga jualnya. Nah, insentif PPnBM nol persen, jelas jadi salah satu value tersendiri mulai Maret 2021 nanti.
Baca juga: Mobil Jepang Dapat Insentif PPnBM 0 Persen, Kalau Mobil China?
Itu kenapa, ada baiknya menjual produk berdasarkan value diluar nasionalisme. Karena ketika menjual produk sampai menyerempet nasionalisme, bisa jadi malah memunculkan ironi.
Seperti Esemka. Merek yang seharusnya sudah paling lokal dan nasionalis di Indonesia ini.
Disaat ramai-ramai orang membahas mobil-mobil merek dan jenis apa aja yang bakal dapat PPnBM nol persen, Esemka adem ayem aja. Kenapa? Mungkin karena mereka belum berhak dapat insentif itu--meskipun ini merek lokal yang katanya asli Indonesia.
Kami masih menyimpulkannya mungkin ya, belum pasti. Kenapa? Ada dua alasan untuk menjelaskan kalau segalanya mungkin untuk sebuah merek seperti Esemka.
Pertama. Sejauh penelusuran dan pengamatan kami, dari tiga syarat pembebasan PPnBM, mesin harus berkapasitas 1.500cc, berpenggerak 4x2 dan kandungan lokal 70 persen.
Nah, untuk mesin Esemka Bima memenuhi syarat, penggerak roda juga, namun untuk kandungan lokal, sepertinya belum.
Kalau kita memantau jejak digital, penelusuran kami, kandungan lokal mobil-mobil Esemka yang sempat diklaim adalah sekitar 60 persen. Menhub Budi Karya Sumadi sempat membocorkan informasi tersebut.
Juga Presiden Joko Widodo sempat menyinggung kandungan komponen mobil Esemka, ia bilang memang belum sampai 80 persen.
"Artinya lokal content-nya sudah baik. Meskipun saya tahu pasti belum sampai angka 80, apalagi 100 persen. Tapi sebagai sebuah usaha pertama dalam memulai industri otomotif dengan brand dan prinsipal Indonesia, ini kita harus acungi jempol," ujar Jokowi saat peluncuran perdana Esemka kala itu.
Kami mencoba menanyakan langsung pada pihak Esemka, terkait dengan kandungan lokal terkini pada mobil-mobil Esemka.
"Belum bertambah (masih 60 persen). Kita taat atau sesuai regulasi saja (meski belum bisa dapat insentif PPnBM nol persen), " ujar Humas PT Esemka Sabar Budi kepada Uzone.id.
Tapi sebenarnya, bisa ada alasan kedua kenapa nanti pada akhirnya Esemka bisa berpeluang mendapatkan insentif tersebut. Tentunya bermodal nasionalisme itu tadi agar tidak terjadi ironi yang merusak citra pemerintah itu sendiri.
Pemerintah setidaknya berusaha melindungi produsen dalam negeri seperti Esemka agar tetap bisa bersaing dengan produsen manca negara, tanpa harus menyalahi aturan perdagangan internasional WTO.
Caranya, paling aman mengejar ketertinggalan penerapan kandungan lokal dengan support pemerintah dan opsi lainnya, siapa tau ada manuver ghaib yang membuat Esemka memenuhi syarat untuk juga dapat insentif tersebut, siapa tau lho ya ini, semoga..
Jadi, sementara ini kami bisa simpulkan, bakal terjadi ironi kalau Esemka sebagai merek dalam negeri, justru malah gak bisa menikmati fasilitas pemasaran yang diciptakan di negerinya sendiri.
VIDEO Toyota Raize & Daihatsu Rocky Preview, Calon Perusak Pasar: