Home
/
Film

Iqbaal Ramadhan Jadi Minke di Bumi Manusia, Ambil Hikmahnya Sajalah

Iqbaal Ramadhan Jadi Minke di Bumi Manusia, Ambil Hikmahnya Sajalah

Birgitta Ajeng25 May 2018
Bagikan :

Uzone.id - Langsung saja, tanpa basa-basi atau ngalor-ngidul kesana kemari. Linimasa dua media sosial gue, yaitu Facebook dan Twitter sedang mendung kayak cuaca hari ini, karena banyak yang kecewa Iqbaal Ramadhan jadi Minke di Bumi Manusia.

Ada juga seorang teman di Facebook menulis, bahwa barangkali kita akan beranjak dari era “Reza Rahardian lagi, Reza Rahardian lagi!” menuju “Iqbaal lagi, Iqbaal lagi!”

Saat membaca hal tersebut, yang tebersit di pikiran gue, yaitu mungkin memang sudah saatnya kita mengucapkan selamat tinggal kepada generasi millennial, dan selamat datang generasi centennial. Ya, benar, gue meminjam judul tulisan di Tirto.id untuk bikin kalimat tadi.

Bila merujuk pula pada tulisan di Tirto.id tersebut, Reza jelas merupakan generasi millennial, karena lahir pada tahun 1987. Sementara Iqbaal tentu masuk dalam generasi centennial, sebab lahir pada tahun 1999.

Jadi, melanjutkan apa yang tebersit di pikiran gue tadi, mungkin sudah saatnya kita memberikan panggung kepada generasi centennial! Lagipula, Iqbaal sudah membuktikan kemampuan aktingnya di film Dilan 1990.

Dengan demikian, gue berharap, generasi centennial Indonesia dapat mengenal Bumi Manusia lewat Iqbaal. Bahkan, generasi centennial tergerak untuk membaca bukunya setelah menonton filmnya kelak.

Sebab, dengan apa lagi kita bisa memperkenalkan karya yang sarat muatan ideologis ini kepada centennial, kalau bukan lewat “duta” seperti Iqbaal dengan 6,8 juta followers di Instagram? Dengan apa lagi kita bisa mengajak generasi centennial yang melulu fokus pada feed dan love Instagram untuk membaca Bumi Manusia?

Akhir kata, gue berharap generasi centennial kelak bisa meresapi dan membuat kutipan di Instagram atau Instagram Stories yang berbunyi:

“Seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan.” (Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia, 1975.)

populerRelated Article