Home
/
Telco

Investasi Telkomsel di Gojek Buka Peluang Merambah Sektor yang Lebih Canggih

Investasi Telkomsel di Gojek Buka Peluang Merambah Sektor yang Lebih Canggih
Hani Nur Fajrina19 November 2020
Bagikan :

Uzone.id -- Langkah Telkomsel sebagai anak usaha Telkom Group untuk berinvestasi di perusahaan teknologi Gojek dengan kucuran sebesar USD150 juta atau sekitar Rp2,1 triliun dinilai oleh pengamat sebagai langkah bagus dan sudah seharusnya dilakukan.

Analis saham dan Chief Marketing Officer Jarvis Asset Management, Kartika Sutandi mengatakan kalau keputusan investasi ini adalah hal bagus mengingat Telkomsel sudah menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia.

It’s a good thing. Telkomsel sudah jadi perusahaan paling besar di ranah telekomunikasi, memang sudah seharusnya mereka memikirkan untuk masuk ke new economy melalui bisnis digital. Ketika Telkom dan Telkomsel merajai infrastruktur telekomunikasi, lalu mau apalagi? You go digital,” kata Kartika ketika dihubungi Uzone.id pada Rabu (18/11).

New economy yang dimaksud Kartika adalah pengembangan dan penggunaan teknologi yang berhasil mendisrupsi budaya atau kebiasaan masyarakat ke arah yang lebih baik dan praktis.

New economy itu simpelnya ya hal-hal yang disruptif. Kalau kita lihat peran Gojek, dia bisa membuat orang jadi lebih memilih untuk pesan layanan GoCar dibandingkan naik atau nyetir  kendaraan pribadi., tinggal pesan saja layanan GoCar-nya. Atau butuh makanan, yang tadinya kita harus keluar rumah, macet-macetan sekarang bisa pesan langsung lewat aplikasi dan diantar sampai depan rumah. New economy dari digital ini penting,” tuturnya.

Selain itu, Kartika juga menilai langkah investasi ini juga sebagai perluasan dari ekosistem digital di Indonesia yang isinya harus berkesinambungan, mulai dari pengembangan telekomunikasi hingga layanan digital itu sendiri. Hal ini sudah seharusnya dilakukan dari sekarang.

“Kita harus melihatnya ini sebagai perluasan ekosistem digital di Indonesia yang memang sudah seharusnya terjadi juga antara perusahaan telekomunikasi dan startup digital seperti Gojek. Kedua brand tentunya akan lebih kuat, apalagi kalau nanti Gojek berhasil IPO, tentu Telkom Group juga akan melihat peluang yang besar,” jelas Kartika.

Kerja sama ini disebutnya bukan lagi cross industry sehingga wajar dianggap sebagai ekosistem lanjutan, karena telekomunikasi atau infrastruktur itu tentunya akan selalu kesinambungan dengan ranah digital. Selain itu, Kartika juga berharap terciptanya teknologi lebih canggih di ekosistem digital, hasil dari sinergi kedua perusahaan.

"Saya yakin nanti keduanya juga bisa merambah ke sektor yang lebih canggih, seperti pemanfaatan AI [Artificial Intelligence] lebih gencar dan lain-lain yang bisa dirasakan oleh konsumen," katanya nya.

Sebelumnya, pihak Telkom mengatakan bahwa kerja sama dengan Gojek dan ekosistem yang luas akan mengakselerasi transformasi Telkomsel sebagai digital telco company, serta memperkuat konsistensi perusahaan dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan, meskipun penuh tantangan di tengah pandemi.

Kedua perusahaan juga akan berkolaborasi di bidang gaya hidup digital serta mengembangkan solusi teknologi periklanan digital yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha di berbagai skala bisnis.

Seperti yang diketahui, langkah investasi ini menjadi bagian dari perjalanan Telkomsel dalam menjalankan tiga pilar digital, yakni sebagai penyedia konektivitas digital, layanan digital, serta platform digital.

Kerja sama ini merupakan perluasan dari kolaborasi Gojek dan Telkomsel yang menawarkan paket data terjangkau kepada mitra driver Gojek sejak 2018. Melalui kerja sama ini juga akan membuka berbagai peluang kolaborasi lainnya yang memanfaatkan skala gabungan dari kedua perusahaan sehingga dapat menjangkau jutaan masyarakat Indonesia di seluruh nusantara.

Pihak Telkomsel juga meyakini, sinergi melalui teknologi dan ekosistem dari kedua perusahaan karya anak bangsa ini juga akan mendorong percepatan transformasi digital di Indonesia, seperti produk baru yang dikembangkan bersama, serta program-program inovatif yang dapat memberikan penghematan biaya seperti promosi bersama dan bundling produk.

Rupanya pasar menyambut positif kesepakatan yang dilakukan Telkomsel dengan Gojek. Buktinya, saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, selaku induk Telkomsel, meroket hingga 4,23 persen di harga Rp3.200 per lembar pada penutupan perdagangan sesi pertama Selasa, 17 November 2020 kemarin.

Dalam sepekan terakhir, saham Telkom diminati oleh banyak investor dengan nilai Rp2 triliun, sedangkan yang menjual hanya Rp978,3 miliar. Sehingga pekan lalu, para investor membeli saham Telkom dengan nilai bersih Rp1,01 triliun.

populerRelated Article