Invasi Rusia ke Ukraina Merembet ke Perang TikTok

Uzone.id - Serangan tentara Rusia ke negara tetangganya, Ukraina, jadi merembet ke perang di media sosial, tak terkecuali TikTok.

Beberapa akun TikTok juga banyak yang menyajikan video-video kekejaman yang terjadi selama perang, meskipun sering terjadi disinformasi yang membingungkan.

Itu karena ekosistem berita saat ini semakin kompleks, sehingga informasi yang disajikan begitu sporadis dan banyak tidak bisa dipertanggungjawabkan. 

BACA JUGA: Apple Setop Jualan Produk ke Rusia

Dilansir dari CNN Business, Rabu (2/3/2022), David French, editor senior di The Dispatch, mengatakan bahwa media sosial menunjukkan kepada Amerika bahwa betapa "sangat brutal" perang ini, namun platform tersebut tidak memberikan pandangan strategis secara keseluruhan, seperti posisi pasukan Rusia atau jumlah korban sebenarnya.

Menurut French, konten-konten yang ada di video TikTok merupakan cuplikan kecil dari momen kecil, dan seringkali tanpa konteks yang jelas lainnya.

Dia lalu menambahkan, konten-konten tersebut mungkin telah mendorong negara-negara Barat untuk segera memberikan sanksi ke Rusia yang lebih ketat.

"Sifat perlawanan Ukraina yang inspirasional mempermalukan banyak pemerintahan Barat, sejujurnya, untuk bertindak," kata dia.

Misinformasi yang tersebar di TikTok di antaranya pasukan terjun payung Rusia yang ternyata telah difilmkan di tahun 2015.

BACA JUGA: Ini Dia ‘Benteng Berjalan’ Vladimir Putin, Si Pesaing The Beast

Jane Lytvynenko, reporter investigasi dan peneliti yang fokus dalam disinformasi, mengatakan bahwa cuma sedikit orang yang memahami perang informasi sebaik kebanyakan orang Ukraina.

"Propaganda adalah bagian dari setiap perang," ujar Lytvynenko.

Menurutnya, inti progaganda yang keluar dari Rusia saat ini adalah untuk melemahkan narasi Ukraina dan untuk menakut-nakuti orang Ukraina.