Suka Baca Zodiak dan Percaya Garis Tangan, Ini Alasan Kenapa Orang Suka Diramal
Tidak sedikit orang khususnya anak muda yang meluangkan waktunya setiap pagi untuk membuka akun ramalan zodiak. Mereka ingin tahu mengenai yang akan terjadi kepada mereka hari itu. Hingga nantinya mereka akan mengaitkan berbagai peristiwa pada hari tersebut dengan ramalan yang dibaca setiap pagi harinya.
Sebenarnya, fenomena ini sudah terjadi sangat lama. Bahkan sebelum ada media sosial seperti sekarang ini, orang suka masuk ke tenda peramal di acara festival. Mereka menghampiri cenayang yang sering menawarkan jasanya di pinggir jalan. Lalu apa alasannya manusia suka sekali diramal?1. Ramalan yang paling diminati
Hal yang paling banyak ditanyakan atau ingin diketahui oleh orang ketika diramal ialah prediksi mengenai asmara, keuangan, dan kesehatan. Itu sebabnya akun ramalan zodiak di media sosial pasti menyuguhkan topik tersebut untuk diprediksi, baik harian, mingguan, maupun bulanan.
Zodiak dan horoskop adalah salah satu jenis ramalan dari berbagai jenis ramalan lainnya yang tersebar dari Jawa hingga ke Tioongkok, dari Kalimantan hingga ke Meksiko. Medianya pun beraneka ragam. Mulai dari garis tangan, kartu tarot, kartu remi, bola kristal, hingga tanggal lahir.
2. Dianggap sesat
Pada akhirnya, urusan ramal-meramal ini masih menuai pro dan kontra. Hal itu juga dikatakan oleh Nicholas Campion, Pengajar Senior Arkeologi, Sejarah, dan Antropologi di University of Wales Trinity Saint David dalam artikel yang ditulisnya yang membahas mengenai astrologi.
Campion menyebut bahwa orang yang tidak setuju atau menolak astrologi akan menganggap sebagai tipuan dan sesat. Mereka tidak percaya bahwa takdir atau nasib bisa dibaca melalui rasi bintang. Tak hanya mengenai nasib seseorang, ramalan pun kerap memprediksi kejadian besar di masa depan.
3. Ramalan adalah pelarian
A.J. Marsden dan William Nesbitt dalam tulisannya di Psychology Today mengatakan bahwa penolakan terhadap ramalan disebabkan karena imagenya yang dekat dunia magis. Ramalan dianggap tidak memiliki metode ilmiah dalam praktiknya sehingga tampak tidak masuk akal.
Meski demikian, masih banyak orang yang menggemari dan percaya dengan ramalan. Mengapa? Marsden dan Nesbitt memaparkan bahwa ketika seseorangg diramal, maka ia akan berkomunikasi dengan alam bawah sadarnya sendiri.
Ia akan mengaitkan ramalan untuk dirinya dengan masalah, kekhawatiran, dan kondisinya saat itu. Margaret Hamilton, psikolog dari University of Wisconsin, mengatakan bahwa ramalan dalam surat kabar merupakan tempat pelarian dari masalah hidup. Tak heran jika banyak orang yang menggemarinya.
4. Studi tentang kepercayaan terhadap ramalan
Paichi Pat Shein dan dua rekannya meneliti tentang keterkaitan antara tingkat pendidikan atau pengetahuan seseorang dengan kepercayaan terhadap ramalan. Studi tersebut melibatkan 1.863 orang dewasa di Taiwan yang berusia antara 18 hingga 25 tahun.
Dari penelitian yang dilakukan Shein, tampak bahwa ramalan yang paling diminati di Taiwan adalah ramalan tentang kepercayaan tradisional warga. Hasil studi Shein ini tidak membuktikan bahwa orang yang berpendidikan rendah lebih percaya dengan ramal. Menurut Shein, kepercayaan terhadap ramalan lebih dekat hubungannya dengan kehidupan sosial budaya.
5. Ramalan dan jawaban permasalahan hidup
Marsden dan Nesbitt mengatakan bahwa orang membaca ramalan di surat kabar atau mendatangi peramal datang dengan alasan yang berbeda-beda. Sebenarnya yang membuat ramalan tetap laris manis adalah karena orang selalu membutuhkan petunjuk untuk permasalah hidup yang mereka hadapi.
Kalau kamu termasuk yang percaya dengan ramalan? Atau sebaliknya? Ramalan yang baik tentang nasib kita memang seolah memberikan harapan namun kita bisa khawatir dan cemas ketika nasib kita diramal buruk. Percaya ramalan sih boleh saja. Tidak percaya pun bukan masalah. Paling penting adalah kita tetap berusaha hidup dengan sebaik mungkin untuk mencapai nasib terbaik dan menghempas kemungkinan nasib buruk.