Heboh, KTP dan Foto Selfie Diduga Dijual di Internet
(Foto: Twitter)
Uzone.id - Netizen benar-benar terkejut ketika melihat utas akun @recehvasi yang membagikan tangkapan layar berisi foto-foto Kartu Tanda Penduduk (KTP) beserta foto selfie milik orang per orang, diduga telah dijual oleh orang yang tidak bertanggung jawab.Data dan fotomu bisa dijual oleh orang-orang tidak bertanggungjawab. WASPADALAH! pic.twitter.com/jowKR5fvGI
— ︎ ︎ (@recehvasi) June 24, 2021
sadfdsa
Netizen pun mengomentari dugaan foto KTP dan foto selfie telah dijual di internet itu. Ada netizen yang punya pengalaman ketika akan mengurus BPJS namun harus kirim foto KTP dan selfie via WhatsApp, sehingga dia memilih membatalkannya.
Selain itu, ada juga netizen yang menyarankan foto selfie diberi watermark agar nantinya bisa tahu siapa yang menyebarkan.
Netizen lainnya merasa khawatir jika foto KTP dan foto selfie telah bocor karena sebelumnya sempat memberikan verifikasi untuk OVO, ShopeePay dan LinkAja.
Kemarin mau ngurus bpjs kes karena ada problem via watsap terus suruh foto ktp dan selfie. Mundur deh gajadi mending kapan2 ngurus offline aja dah.
— Lalaa (@rthmsw__) June 24, 2021
Kalo mau ngasih foto ktp, coba kasih watermark buat ke siapa ngirim foto itu. Biar nt ketauan siapa yg nyebarin.
— Ican doit (@RizkyInsanK) June 24, 2021
eh beneran nih gw pernah buat verifikasi OVO, ShopeePay, LinkAja (ini aman kan? apa dari sini juga dapetnya?)
— Adhitama Sean Wardhana (@tamasauruss) June 24, 2021
Sebelumnya, Indonesia juga telah dihebohkan dengan temuan data pribadi warga Indonesia yang tercatat di BPJS Kesehatan bocor di internet.
Tim Periksa Data menjelaskan bahwa kebocoran data BPSJ Kesehatan itu dimulai dari tanggal 12 Mei 2021. Ada 279 juta data pribadi penduduk Indonesia diperjualbelikan di RaidForums oleh akun bernama Kotz. Sebanyak 20 juta di antaranya memiliki foto profil.
Data pribadi tersebut berupa NIK, nomor ponsel, e-mail, alamat, dan gaji, serta termasuk data penduduk Indonesia yang telah meninggal dunia.
"Kotz juga memberikan sampel sebanyak 1 juta data yang dapat diakses secara bebas dan gratis, yang disebar dalam tiga tautan yaitu bayfiles.com, mega.nz, dan anonfiles.com," kata Arie Sembiring, selaku pegiat perlindungan data saat jumpa pers pada tanggal 17 Juni.
Total kerugian kebocoran data tersebut, kerugian materiil dan kerugian immateriil yang dihimpun dari CSIRT.ID dalam pers rilis pada 24 Mei 2021, disebutkan bahwa total kerugian yang dialami Indonesia akibat kebocoran 279 juta data penduduk, yakni lebih dari Rp 600 Triliun, yang di dalamnya juga termasuk kerugian masyarakat Indonesia.