Hari Raya Nyepi, Ini 4 Filosofi di Balik Ritual Nyepi
Hari Raya Nyepi, Ini 4 Filosofi di Balik Ritual Nyepi.
Setahun sekali, umat Hindu akan melaksanakan ritual Nyepi.BACA JUGA:
Tak Tahu Etika, Aksi Jarah Uang Dalam Sesajen Upacara Melasti Bikin Geram
7 Penjual Makanan dan Minuman Mirip Artis, Hebohkan Sosial Media
Ritual yang dilaksanakan mengiringi proses pergantian tahun Caka ini memiliki filosofi bergantinya kehidupan lama menuju kehidupan baru.
Melalui Nyepi, manusia belajar mendekap keheningan, memahami arti hidup di dalam suasana damai, tenang dan selaras.
Lewat Nyepi pula, manusia mengevaluasi hubungannya dengan alam, sesama manusia dan Tuhan.
Terdapat empat pantangan yang tak boleh dilanggar tatkala umat Hindu menjalani ritual Nyepi ini!
1. Tidak boleh menyalakan api
Api adalah lambang hawa nafsu. Saat hari raya Nyepi, umat Hindu akan menjalani Amati Geni, tidak menyalakan api maupun sumber cahaya lainnya sebagai simbol melawan hawa nafsu.
2. Tidak bekerja
Manusia pada dasarnya membutuhkan istirahat. Oleh karena itu, saat menjalani Nyepi, umat Hindu harus melakoni Amati Karya, tidak boleh melakukan aktivitas apapun termasuk bekerja.
Saat Amati Karya, manusia diberi kesempatan untuk mengevaluasi dirinya dalam keheningan.
3. Tidak bersenang-senang
Saat hari raya Nyepi, umat Hindu harus melakoni Amati Lalanguan, mengendalikan diri untuk tidak bersenang-senang dan juga berfoya-foya.
4. Tidak bepergian
Saat hari raya Nyepi pula, umat Hindu harus mengendalikan keinginannya bepergian. Tetap diam di rumah sambil mengevaluasi kembali apa yang telah dilakukan setahun terakhir.
Berita Terkait:
- Tanpa Ogoh-Ogoh, Tawur Agung Kasanga di Semarang Tetap Khusyuk
- Hadapi Bali United, Semen Padang Benahi Lini Belakang
- Mengintip Upacara Tawur Agung Kesanga di Sejumlah Daerah di Indonesia
- Liburan di Bali saat Nyepi, 4 Hal Ini Harus Disiapkan
- Umat Hindu Papua Gelar Upacara Melasti di Pegunungan Jayawijaya