Harga Pertamax Bisa Rp16 Ribu per Liter, Perlu Tanggapan Lesti Kejora Juga?
Ilustrasi (Foto: Tomi Tresnady / Uzone.id)
Uzone.id - Saya merasa kasihan sama diri saya sendiri dan juga rakyat Indonesia yang sesama pengguna Pertamax kalau benar-benar bensin RON 92 ini jadi naik harganya hingga Rp16 ribu per liter di April 2022.
Pasalnya, Komisi VI DPR RI saja sudah memberikan restu kepada Pertamina jika Pertamax harus naik jadi Rp16 per liter demi mengejar keekonomiannya.Isu harga Pertamax akan naik pada bulan depan sama hot-nya dengan penyanyi dangdut Lesti Kejora yang viral dijadikan meme oleh netizen.
Netizen jadikan istri Rizky Billar itu sebagai lelucon karena nama jebolah D'Academy itu sering muncul di pemberitaan. Bukan berita soal pribadinya, wartawan malah meminta pendapat Lesti soal masalah-masalah yang menyangkut apa pun itu.
Sebagai artis yang punya jutaan penggemar dari kalangan menengah ke bawah, Lesti mungkin bisa menyuarakan nasib kita-kita sebagai pengguna Pertamax ke depannya nanti.
Tentunya, suara Lesti akan lebih didengar oleh para pengambil kebijakan. Apalagi, dia adalah pemilik 24,8 juta follower Instagram.
Baca juga: Harga Pertamax Rp16 Ribu per Liter, Pemilik Kendaraan Listrik Tertawa
Memang ironis sih guys, pemerintah Indonesia makin boncos ketika harga minyak makin tinggi imbas dari perang Rusia-Ukraina.
Kita tahu kalau bensin RON 90 atau Pertalite sudah disubsidi pemerintah karena harganya dipertahankan di angka Rp7.760 per liter. Gak tanggung-tanggung, subsidi Pertalite mencapai Rp3.350 per liter. Jadi kalau bensin RON 90 tak mendapat subsidi, harganya tembus Rp11 ribu.
Begitu juga Pertamax yang dijual Rp9 ribu per liter bisa saja dijual di angka Rp16 ribu per liter pada April 2022 untuk mengejar keekonomiannya.
Pertamina sendiri sudah penyesuaian harga untuk beberapa jenis BBM nonsubsidi, yakni Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.
Pertamina punya alasan kuat kenapa harga Pertamax harus naik. Menurut mereka, Pertamax diperuntukkan bagi mobil-mobil dengan mesin modern sehingga wajar harganya naik. Selain itu, Pertamax juga bukan untuk masyarakat miskin.
Nah, siap-siap saja harga Pertamax naik jelang Lebaran!
Baca Juga: Adu Fitur Mitsubishi Pajero Sport vs. Toyota Fortuner, Lebih Canggih Mana?
Selain itu --semoga Mbak Lesti juga bisa mengerti, nih-- bisa pemerintah Indonesia akan memberlakukan standar emisi Euro 4 untuk mesin diesel pada April 2022.
Namun, apalah arti Euro 4 kalau media memberitakan bahwa solar di SPBU di luar Pulau Jawa sedang langka saat ini.
Mahalnya harga minyak di pasaran dunia menimbulkan kecurigaan kalau solar yang dibeli malah ditimbun atau jangan-jangan diselundupkan ke luar negeri.
Soal aturan emisi ramah lingkungan, Indonesia terbilang lambat jika dibandingkan India. Negeri Bollywood itu sudah memberlakukan standar emisi Bharat Stage IV (BS IV) atau setara Euro 4 sejak April 2010.
Yup, India memberlakukan Euro 4 sejak 12 tahun yang lalu. Indonesia baru menerapkannya pada April 2018 untuk mobil mesin bensin.
Tidak usah jauh-jauh membandingkan dengan India. Negara-negara di kawasan ASEAN macam Singapura sudah menerapka Euro 4 sejak 2006, Filipina dan Thailand pada 2012, dan Malaysia pada 2013.
Singapura bahkan sudah pakai standar emisi Euro 6 untuk mesin bensin pada September 2017, kemudian menyusul mesin diesel pada Januari 2018.
Jangan lupakan juga negara Vietnam yang menerapkan Euro 5 sejak Januari 2022.
India pun tak mau ketinggalan jauh. Pada tahun 2016, pemerintah India sudah mengumumkan akan melompat dari BS 4 langsung ke BS 6 mulai April 2020. Jadi, India tidak mengalami tahap BS 5.
Mahkamah Agung India pun melarang penjualan dan pendaftaran kendaraan bermotor yang memenuhi standar emisi BS 4 di seluruh negeri mulai 1 April 2020.
Pembuat kebijakan di Indonesia memang telat menerapkan Euro 4. Tapi itu sesuai dengan kondisi di lapangan di mana bensin atau solar berkualitas rendah masih banyak tersedia di sebagian SPBU.
Gimana? Masih perlu tanggapan Mbak Lesti, nggak?