Hadirkan Pameran Teknologi, Huawei Dorong Smart City di Indonesia
Ilustrasi foto: Patrick/Unsplash
Uzone.id — Huawei turut memberikan dukungan bagi pengembangan Smart City di Indonesia di tengah acara Indonesia-China Smart City Technology and Investment Expo 2023 yang diselenggarakan pada 24 hingga 26 Mei 2023 lalu.
Acara ini merupakan bagian dari upaya memperkuat Kemitraan Strategis antara Indonesia dan China, serta bertujuan untuk mendukung Gerakan 100 Smart Cities, Ibu Kota Negara (IKN), serta Kota Hutan Lestari.Di acara tersebut, Huawei menggelar pameran teknologi terbarunya di paviliun Huawei, termasuk Smart City Ecosystem, Smart Transportation, dan Smart Home.
Guo Hailong selaku CEO Huawei Indonesia mengapresiasi komitmen pemerintah Indonesia untuk membangun kota pintar di seluruh nusantara.
Di acara ini, tak hanya berbagi pengalaman dan keahlian membangun kota-kota berteknologi tinggi di dunia, Hailong juga menyampaikan beberapa faktor inti yang mempercepat pembangunan smart city.
Mulai dari peran utama dari pemerintah, pembangunan smart city yang berbasis ekonomi, perumusan rencana, pembangunan yang lengkap hingga kolaborasi multisektoral.
“Secara keseluruhan, kolaborasi multisektoral perlu dibangun untuk mencapai pembangunan kota pintar yang berkelanjutan,” ujarnya.
Ia melanjutkan kalau Huawei telah lama berkomitmen untuk memimpin inovasi dan pengembangan, pendukung digital, kontribusi ekonomi dan praktisi tanggung sosial di Indonesia.
“Kami bersedia bekerja sama dengan Indonesia untuk mencapai tujuan tata kelola yang baik, bermanfaat bagi masyarakat, dan mengembangkan industri, serta bekerja sama dengan pemerintah, industri, dan ekologi untuk menggambar lingkaran konsentris pengembangan smart city,” tambahnya.
Sementara itu, dukungan Huawei dalam pengembangan Smart Cities di Indonesia ini merupakan bagian dari rencana kerja sama dalam kerangka Global Maritime Fulcrum dan Belt and Road Initiative untuk memperluas dan memperdalam kerja sama bilateral lebih lanjut di bidang ekonomi digital, pendidikan, pertanian dan pembiayaan infrastruktur.
Erick Thohir sendiri selaku Menteri Badan Usaha Milik Negara tentunya menyambut baik kerjasama antara perusahaan Indonesia dan Tiongkok tersebut di masa depan.
Apalagi untuk mengatasi tantangan perkotaan utama, terutama dalam menyediakan energi terbarukan, memastikan pasokan makanan, dan meningkatkan kesehatan masyarakat, untuk penduduk Indonesia yang diperkirakan akan mencapai lebih dari 300 juta pada tahun 2030.
Menurutnya, pembangunan IKN dan smart city di Indonesia adalah sebuah keharusan untuk mengatasi permasalahan kota yang timbul.
“Kita harus mencari solusi yang dapat membantu kita mengatasi tantangan utama seputar masalah energi, pangan, dan kesehatan. Dalam kaitan itu, kami tentu menyambut baik kerja sama yang saling menguntungkan dengan sektor swasta dan mitra internasional,” kata Erick.