Google Sumbang Rp15 Miliar untuk Korban Palu dan Donggala
-
Uzone.id - Bencana alam gempa bumi disertai tsunami yang terjadi di kawasan Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat lalu (28/9) tak hanya menyita perhatian warga Indonesia, namun juga pihak yang berada di luar negeri.
Jumlah korban jiwa akibat bencana alam di sana terus bertambah, belum lagi angka korban luka-luka yang masih dirawat di rumah sakit setempat. Musibah ini turut menarik empati raksasa teknologi Google.CEO Google, Sundar Pichai beberapa jam yang lalu mencuitkan rasa belasungkawa melalui akun Twitternya.
“Kami turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah gempa bumi dan tsunami di Indonesia,” tulis Pichai pada Selasa (2/10).
Dia melanjutkan dengan sebuah pengumuman yang patut dihargai. Dia bilang, pihak Google.org dan para tim siap menyumbang donasi dalam bentuk materi kepada para korban.
We’re deeply saddened about the earthquake and tsunami in Indonesia - @googleorg and Googlers are donating $1M to support relief efforts, and we’ve activated our SOS Alerts to provide emergency info to those impacted
— Sundar Pichai (@sundarpichai) October 1, 2018
“@googleorg dan para tim akan menyumbang donasi US$1 juta [setara Rp15 miliar] untuk mendukung upaya bantuan yang sedang gencar dilakukan juga oleh para pihak. Kami juga sudah mengaktifkan SOS Alerts untuk menyediakan informasi darurat bagi yang terkena dampak bencana ini,” cuit Pichai.
Google.org adalah divisi amal milik Google yang bekerja sama dengan para inovator nirlaba untuk membangun inovasi berbasis data agar dapat memberi solusi bagi tantangan-tantangan besar di dunia. Divisi yang dibentuk pada Oktober 2005 ini dipimpin oleh Jacquelline Fuller.
Sekadar diketahui, terkait bantuan asing yang mengalir untuk bencana Donggala dan Palu, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bilang bahwa bantuan dari negara lain untuk penanganan musibah ini akan fokus pada proses rehabilitasi dan rekonstruksi.
Sejauh ini tercatat sudah ada 18 negara yang menawarkan diri menyumbang bantuan kepada Indonesia, seperti Ceko, Swiss, Amerika Serikat, Turki, Australia, Prancis, dan Uni Eropa.