Google: Ada 6 Tantangan Memajukan Ekonomi Internet Indonesia
-
Ilustrasi. (Foto: Freepik)
Uzone.id - Ada enam tantangan untuk bisa memajukan ekonomi internet Indonesia. Google memandang bahwa keenam tantangan tersebut adalah internet access, payments, talent, consumer trust, funding, dan logistics.Managing Director Google Indonesia, Randy Jusuf menyatakan bahwa dari sisi internet access, consumer trust, dan funding, Indonesia menunjukkan kemajuan.
Berdasarkan laporan Google, Temasek, dan Bain & Company, pada 2020, 37 persen konsumen digital Indonesia menggunakan layanan baru karena pandemi. Lebih dari setengah konsumen digital baru di tanah air (56 persen) berasal dari daerah non-metro dan 93 persen dari mereka berkata akan terus menggunakan setidaknya satu layanan digital setelah pandemi berakhir.
Baca juga: Google Doodle Hari Ini Kenang Pelukis Pak Tino Sidin
Di samping itu, waktu online rata-rata per hari selama pandemi untuk tujuan pribadi tercatat meningkat, dari 3,6 jam sebelum pandemi menjadi 4,7 jam selama PSBB dan kemudian 4,3 jam setelah PSBB.
Pendanaan pun tetap solid di Indonesia, dengan dibukukannya 202 kesepakatan investasi senilai 2,8 miliar USD selama paruh pertama 2020, dibandingkan total 3,2 miliar USD dari 355 kesepakatan investasi sepanjang tahun 2019.
“Seperti tahun sebelumnya, kita lihat dari sisi internet access, consumer trust, payment, dan funding itu sangat maju sekali,” ujar Randy dalam pemaparan laporan e-Conomy SEA 2020 yang disusun Google, Temasek, dan Bain & Company, Selasa (24/11/2020).
Baca juga: Ekonomi Internet Indonesia Diprediksi Capai Rp624,6 Triliun di 2020
Dari sisi logistics, meski ada banyak kemajuan, tetap ditemukan beberapa kendala. Randy menyatakan bahwa salah satu kendalanya, yaitu terkait food delivery dari e-commerce. Soal talenta digital, Indonesia dinilai sudah cukup konsisten memajukan faktor ini, tapi masih terbatas.
“Terakhir yang kita sudah cukup konsisten, ada progress tapi masih cukup limited adalah kemampuan talenta digital. Di acara Google for Indonesia, kita mendapatkan kehormatan dari kedatangan Presiden Joko Widodo, dimana beliau memaparkan dari sisi UKM, Indonesia ada 64 juta UKM, tapi baru 13 persen yang sudah terintegrasi dengan digital technology,” ujar Randy.
Lebih lanjut, ia menyatakan, “Dari sisi talenta, beliau memaparkan, pada tahun 2035, kita masih membutuhkan 9 juta digital talent. jadi ini summary dari momentum drivers. Cukup maju dan masih ada kendala.”