Gisel dan Tyas Mirasih Terseret Kasus Carding
-
Ilustrasi (Foto unsplash / rupixen.com)
Uzone.id - Artis Tyas Mirasih san Gisella Anastasia harus berurusan dengan polisi gara-gara mereka menerima endorse dari akun Instagram @tiketkekinian yang menjual tiket pesawat hingga hotel.Tyas dan Gisella akan diperiksa Polda Jawa Timur dan statusnya masih sebagai saksi kasus carding atau penipuan kartu kredit.
Pelaku membeli tiket dengan cara membobol kartu kredit milik orang lain, kemudian tiket tersebut dijual dengan keuntungan melimpah.
Bagi yang belum paham apa sih carding? Carding merupakan penipuan kartu kredit di mana kartu kredit curian digunakan untuk membeli barang-barang milik orang lain. Pencuri kartu kredit yang terlibat dalam penipuan jenis ini disebut "carder".
Carding biasanya dimulai dengan peretasan untuk mendapatkan akses sistem pemrosesan kartu kredit toko atau situs web.
Peretas mendapat daftar kartu kredit atau debit yang baru saja digunakan saat melakukan pembelian.
Baca juga: Soal Kualitas Internet, Telkomsel Menangkan 6 dari 7 Penghargaan OpenSignal
Peretas bisa mengeksploitasi kelemahan dalam perangkat lunak keamanan dan teknologi yang dimaksudkan untuk melindungi akun kartu kredit.
Mereka mungkin juga mendapatkan informasi kartu kredit dengan menggunakan pemindai untuk menyalin kode dari strip magnetik..
Informasi kartu kredit juga bisa dikompromikan dnegna mengakses informasi pribadi pemegang akun lainnya, seperti rekening bank yang telah diperoleh peretas dengan menargetkan informasi pada sumbernya.
Peretas kemudian menjual daftar nomor kartu kredit atau debit ke pihak ketiga (carder) yang menggunakan informasi curian untuk membeli kartu hadiah.
Baca juga: Viral! Menteri Kesehatan Kena Virus Corona, Jumpa Pers Pun Online
Sebagian besar perusahaan kartu kredit menawarkan perlindungan pemegang kartu dari tagihan yang dibuat kalau kartu kredit atau debit dilaporkan telah dicuri.
Namun, saat kartu dibatalkan, carder sudah membelanjakannya dengan barang-barang elektronik. Kartu hadian dipakai untuk membeli barang-barang bernilai tinggi, macam ponsel, televisi dan komputer, karena barang-barang itu tidak memerlukan registrasi dan bisa dijual kembali nantinya.
Jika carder membeli kartu hadiah untuk membeli alat elektronik, biasanya mereka pakai pihak ketiga untuk menerima barang dan kemudian mengirimkannya ke lokasi lain.
Hal ini bisa meminimalkan risiko ketahuan oleh orang lain. Carder juga bisa menjual barang tersebut di situs web yang menjaga kerahasiaan.
Kartu kredit juga sering dibatalkan dengan cepat setelah dilaporkan hilang. Carding bisanya melibatkan pengujian informasi kartu curian untuk memastikan apakah kartu tersebut masih berfungsi.
VIDEO Samsung Galaxy Note 10 Lite, Flagship Tapi Murah?