Home
/
Automotive

Gini Rasanya Mengendarai Wuling Air ev, Kuat Dibawa ke Puncak?

Gini Rasanya Mengendarai Wuling Air ev, Kuat Dibawa ke Puncak?
Tomy Tresnady19 August 2022
Bagikan :

Uzone.id - Wuling Motors Indonesia akhirnya memberi kesempatan kepada Uzone.id untuk merasakan langsung sensasi mengendarai Air ev, mobil listrik mungil yang telah dijual ke konsumen Indonesia.

Mengambil kawasan Nava Park, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten, sebagai area test drive, pada Kamis (18/8/2022), Wuling membuat trek khusus termasuk adanya obstacles (rintangan) seperti tanjakan dan turunan serta lajur yang harus dilewati dengan zig-zag.

Sebelum kita bahas bagaimana impresi mengendarai Air ev, mari kita bahas dulu mulai dari cara mengoperasionalkan mini EV ini.

BACA JUGA: GIIAS 2022: Siapkan Rp1,2 Miliar untuk Pesan Kia EV6

Perlu kamu perhatikan saat mengendarai Air ev sebagai berikut:

1. Wuling Air ev tak perlu kunci untuk membuka pintu. Cukup dekatkan smart key dengan mobil lalu tekan tombol yang ada di atas handle pintu.

2. Kita injak pedal rem sampai muncul tulisan Ready di layar instrumen. Artinya, Air ev sudah siap untuk dijalankan.

Preview
Layar instrumen Wuling Air ev (Foto: Tomi Tresnady / Uzone.id)

3. Sambil injak pedal rem, putar knop ke posisi D untuk maju atau R untuk mundur

4. Nonaktifkan rem parkir elektrik lalu injak pedal gas untuk berakselerasi seperti mobil pada umumnya.

5. Wuling Air ev dilengkapi tiga mode berkendara, yaitu Eco, Normal dan Sport.

Untuk memilih mode tersebut sangat mudah tombol pilihan berkendara terdapat di area knop pengaturan AC di tengah dashboard, kita bisa pilih mode yang diinginkan sesuai dengan keinginan kita.

Mode berkendara yang aktif bisa dilihat di layar Instrumen secara langsung, masing-masing mode berkendara ini memberikan respons akselerasi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan kondisi berkendara kita.

6. Untuk mematikan mesin Air ev, cukup injak pedal rem lalu putar knop transmisi ke posisi P. Selanjutnya aktifkan rem tangan elektrik.

BACA JUGA: GIIAS 2022: Kisah Hyundai Stargazer Dipenuhi Tato Batik

Setelah kita paham bagaimana mengoperasikan Air ev, kita mulai deh menjalankan kendaraan ini.

Ketika pertama kali menginjak pedal gas, kami seperti anak kecil yang baru dibelikan mainan kesukaan oleh orangtua.

"Oh begini ya rasanya mengendarai Wuling Air ev?," gumam kami.

Kami pun terkesan dengan interior Air ev yang menurut kami sangat mewah untuk mobil di harga Rp200 jutaan. Paduan warna dibuat cerah dan build quality-nya juga sangat baik. Tidak ada yang namanya door trim meleyot saat kami tekan.

Hal yang membuat kami terkesan juga soal visibilitas ketika berada di kokpit terbilang luas.

Akselerasi Air ev ternyata smooth banget saat pedal gas mulai dimainkan. Yup, begitu halus.

Kami juga mencoba melakukan kick down pedal gas, namun Air ev ini tidak memberikan sensasi tarikan seperti mau terbang seperti yang kami pernah coba pada Hyundai Ioniq Electric dan Ioniq 5.

Jadi, jangan samakan mobil listrik ini dengan segmennya Hyundai Ioniq, ya gaes.

Kami pun berjalan konvoi mengitari jalan raya di komplek perumahan. Maka dari itu, panitia sudah mewanti-wanti agar setiap pengemudi tidak melebihi kecepatan 40 km/jam.

Setelah beberapa ratus meter, Air ev yang kami kendarai menghadapi rintangan pertama berupa tanjakan dan turunan.

Preview
Wuling Air ev menjalani test drive di Nava Park, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten. (Foto: Tomi Tresnady / Uzone.id)

Kami diminta coba untuk berhenti di tengah-tengah tanjakan, lalu kemudian melakukan akselerasi lagi setelah beberapa detik dalam kondisi diam. Fitur Hill Hold Control berfungsi dengan baik.

Hasilnya, Air ev kuat melakukan akselerasi ketika dalam kondisi diam di tengah tanjakan.

Syaratnya, tombol A (Auto Hold) atau pada Wuling disebut juga Auto Vehicle Holding (AVH) harus dalam kondisi menyala, ya.

Air ev selanjutnya menghadapi rintangan kedua, yakni lajur zig-zag yang tersusun dari cone-cone berbaris dengan rapih.

Kami merasakan suspensi Air ev ketika meliuk-liuk di antara cone bisa dibilang stabil dan tidak merasakan adanya gejala limbung.

Preview
Wuling Air ev menjalani test drive di Nava Park, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten. (Foto: Tomi Tresnady / Uzone.id)

Selain itu, kami juga mencoba kabin Air ev ini diisi tiga orang. Kami merasakan suspensi tetap berfungsi baik tanpa ada gejala ambles.

Kesimpulan kami, Wuling Air ev ini memang cocok untuk kaum urban yang sekedar pulang-pergi ke kantor, mahasiswa yang pulang pergi ke kampus atau ibu rumah tangga yang punya banyak kegiatan seperti mengantar anak ke sekolah hingga belanja ke pasar.

Nah, bagaimana kalau Air ev diajak jalan ke Puncak bareng keluarga? Meskipun ketika test drive mampu melewati rintangan jalan menanjak, tentu saja kami belum begitu puas hasilnya jika belum membawa langsung Air ev ke jalan tanjakan sebenarnya.

Jadi, tunggu saja review Wuling Air ev berikutnya dari kami, ya!

Sekedar informasi saja, Wuling Air ev mendapat dukungan dari motor listrik bertenaga maksimal 30 kW dan torsi maksimal 110 Nm.

Sumber energi listrik kendaraan listrik ini menggunakan baterai lithium ferro-phosphate yang digunakan dan dikategorikan berdasarkan kedua varian Air ev.

Tipe Standard Range berbekal baterai berkapasitas 17,3 kWh dengan jarak tempuh hingga 200 kilometer dan 26,7 kWh untuk tipe Long Range dapat mencakup jarak tempuh sampai 300 kilometer saat terisi penuh.

Performa motor listrik dan serta kapasitas baterai tersebut sudah sangat mengakomodasi keperluan transportasi penduduk perkotaan.

Air ev juga hadir dengan fitur Internet of Vehicle (IoV) yang menjadikan pengguna dan kendaraannya terhubung melalui remote control app MyWuling+.

Inovasi ini memungkinkan pengguna untuk mengotrol beragam fungsi pada kendaraan melalui smartphone.

Selain itu, kendaraan listrik compact ini juga didukung fitur perintah suara pertama yang menggunakan Bahasa Indonesia, yaitu Wuling Indonesian Command (WIND) untuk mengoperasikan berbagai fitur berkendara dengan mudah.

populerRelated Article