Film Aisyah Favorit di Festival Islami Balkan
Film Indonesia menjadi salah satu favorit dalam festival film Islami di kawasan Balkan. Sekitar 280 penonton yang memenuhi 'cinema house' (Dom Na Kinoto) Kota Sofia Bulgaria ikut tertawa, terharu, dan berdecak kagum dalam menonton Film Aisyah Kita Bersaudara pada acara Indonesian Night di Menar Film Festival, akhir pekan.
The 9th Sofia Menar Film Festival secara serentak pada lima bioskop dan cultural center ternama di Kota Sofia, Bulgaria berlangsung dari tanggal 12-29 Januari mendatang. Sekertaris Pertama fungsi Pensosbud KBRI Sofia, Nurul Sofia menyebutkan, penonton datang dari berbagai kalangan 'movie go-ers' mulai dari pejabat pemerintah, pelajar, hingga turis indonesia yang sedang singgah di Sofia.Dubes RI Sofia, Sri Astari Rasjid, mengatakan, film Aisyah mengingatkan kita akan tantangan yang harus dihadapi, untuk dapat hidup damai berdampingan dengan agama yang berbeda. "Dunia saat ini dipenuhi kebencian, intoleransi dan teror, kita harus menumbuhkan cinta, perdamaian, dan pengertian untuk menciptakan dunia yang lebih baik," ujarnya.
"Rata-rata penonton mengagumi keindahan Indonesia yang menampilkan sisi lain Indonesia yang belum pernah mereka lihat sebelumnya," kata seorang penonton yang mengambil kelas bahasa Indonesia.
Dua karya anak bangsa, film Aisyah Biarkan Kita Bersaudara (2016) dan Cahaya Dari Timur (2014) berpartisipasi dalam Menar Film Festival yang merupakan festival film Islami terbesar di kawasan Balkan, Eropa Timur. Film Cahaya dari Timur akan ditayangkan pada tanggal 26 Januari mendatang.
Partisipasi Indonesia merupakan yang kedua kalinya di festival ini setelah tahun 2015. Festival film ini pada awalnya didominasi negara - negara Timur Tengah dan Afrika Utara, namun KBRI Sofia dengan dukungan Pusat Pengembangan Perfilam Kemendikbud mendorong partisipasi film Indonesia untuk menampilkan budaya dan keindahan Indonesia sebagai salah satu negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.
Festival diikuti film dari Iran, Azarbaijan, Maroko, Turki, Lebanon, Armenia, dan lainnya. Menurut panitia Menar walaupun untuk tahun ini tidak ada jenis kompetisi, sebanyak 592 'feature' film dan lebih dari 1200 film pendek telah mendaftar untuk berpartisipasi. Festival ini bertujuan memperkenalkan kehidupan dan kebudayaan Islami kepada masyarakat internasional.
Pada acara Indonesian Night, promosi film Indonesia dikemas dalam paket promosi terpadu, dimana sebelum acara pemutaran film dimulai, penonton mengantri mencoba berbagai makanan Indonesia seperti sate, krupuk, nasi dan mie goreng serta mengambil berbagai brosur pariwisata Indonesia.
Acara ini juga dimanfaatkan KBRI Sofia, untuk pemberian sertifikat bagi pelajar bahasa Indonesia di universitas Sofia dan di KBRI untuk mendapatkan sertifikat kelulusan sekaligus perpisahan bagi guru bahasa Indonesia.