Fakta Kebocoran Fatal Data Militer Amerika, Bermula dari Aplikasi Discord
Uzone.id – Satu minggu terakhir, dunia siber diramaikan dengan kabar bocornya data penting militer Amerika Serikat di aplikasi Discord.
Tepatnya pada 8 April 2023 lalu, pejabat AS mendapati lusinan dokumen intelijen dengan level kerahasiaan tinggi tersebar di Internet. Bermula dari aplikasi Discord, data-data tersebut kemudian terkuak ke publik.Bagaimana kasus ini bermula? Dan siapa pelaku sebenarnya?
Dibocorkan lewat grup Discord
Bermula dari sebuah grup obrolan khusus bernama Thug Shaker Central dengan anggota sebanyak 20 orang, leader grup dengan nama OG kemudian memposting pesan berisi akronim dan jargon yang tidak biasa.
Awalnya, kata-kata dan catatan panjang yang tidak familiar tersebut tidak terlalu mendapat atensi dari anggota lainnya. Namun, kemudian para anggota ini mulai memberi perhatian pada catatan-catatan tersebut setelah OG marah, lalu ia mulai memposting foto file tersebut.
Dari akhir tahun 2022 kemarin, dokumen-dokumen rahasia tersebut diunggah ke grup obrolan mereka.
Melansir dari The Washington Post, Selasa, (18/04), OG mengaku mengetahui rahasia yang dirahasiakan pemerintah dari orang biasa. Ia mengaku mendapatkan dokumen intelijen rahasia ini dari pekerjaannya di ‘pangkalan militer’.
Pada 28 Februari 2023, anggota lain dari Thug Shaker Central turut memposting lusinan foto dokumen yang diambil dari server Discord. Dokumen ini kemudian di bagikan ke grup lainnya bernama WaoMao ke server Discord yang berfokus pada game Minecraft pada awal Maret lalu.
Dari situ lah, dokumen-dokumen dengan tingkat ‘sangat rahasia’ ini menyebar ke Telegram negara Rusia, 4chan dan bahkan Twitter.
Dokumen penting AS apa saja yang dibocorkan?
Dokumen-dokumen ini diketahui merupakan dokumen milik Pentagon AS, yaitu markas besar Departemen Pertahanan AS.
Ada beberapa negara yang ‘disebut’ dalam dokumen rahasia kemiliteran Amerika Serikat, mulai dari Ukraina, Rusia, China, Mesir, Korea Selatan.
Dalam sebuah dokumen (yang bocor), terdapat sebuah laporan adanya keberadaan sejumlah pasukan khusus Barat yang beroperasi di Ukraina. Pasukan ini berasal dari Inggris, Latvia, Perancis, Amerika Serikat dan Belanda.
Detail informasi ini kemungkinan akan dimanfaatkan oleh Rusia yang semenjak beberapa bulan lalu bersikeras tak hanya menghadapi Ukraina namun juga menghadapi organisasi NATO.
Dokumen lainnya juga menjelaskan secara rinci mengenai persiapan puluhan brigade baru Ukraina yang rencananya disiapkan untuk serangan dalam beberapa waktu mendatang, mulai dari data kendaraan, hingga peta.
China juga disebut akan menggunakan rencana penyerangan Ukraina sebagai salah satu peluang untuk menjadikan NATO sebagai agresor mereka, sehingga mereka bisa meningkatkan bantuan ke Rusia jika menganggap serangan tersebut sebagai serangan signifikan.
Dokumen ini juga menjabarkan kalau Presiden Mesir, Abdul Fatteh el-Sisi mempersiapkan bantuan untuk Rusia, dengan sokongan 40 ribu roket yang akan dikirim secara diam-diam ke negara tersebut.
Korea Selatan juga disebut dalam dokumen ini, yang mana sebuah laporan AS mengatakan kalau negara ini merasa ragu telah menjual senjata ke AS.
Mereka khawatir bahwa amunisi, terutama peluru artileri, yang dipasok ke AS dapat berakhir di Ukraina dan dapat melanggar undang-undang nasional tentang penyediaan senjata ke pihak yang sedang berkonflik aktif.
Terdapat dokumen-dokumen lainnya yang masih terus diselidiki oleh pemerintah AS, termasuk perdana menteri Hungaria yang menyebut kalau AS adalah salah satu dari tiga musuh utama partainya, Fidesz, serta adanya dorongan badan intelijen Israel Mossad kepada perwiranya agar melakukan protes terhadap rencana Israel.
Siapa pelakunya?
Perlu diakui kalau kebocoran ini merupakan hal yang sangat serius bagi Amerika Serikat, terlebih dokumen-dokumen ini menyebut rencana dan juga rahasia dari negara lain.
Kebocoran data ini akan menjadi catatan kelam bagi departemen pertahanan Amerika Serikat, pasalnya seperti yang disebutkan di awal, data-data yang tersebar merupakan data dengan tingkat kerahasiaan tinggi.
Disebar semenjak akhir tahun lalu dan semakin go publik semenjak Februari tahun ini, siapakah sosok dibalik kegaduhan ini?
Pelaku dengan nama Discord ‘OG’ ini diklaim merupakan seorang pegawai di pangkalan militer, ia diketahui masih berusia 21 tahun.
Ialah Jack Teixeira, seorang pegawai Massachusetts Air National yang telah ditangkap oleh FBI setelah diduga terlibat dalam kebocoran lusinan dokumen sensitif intelijen AS ke Discord.
Teixeira merupakan anggota Nasional Angkatan Udara AS yang mendaftar pada September 2019. Ia pun tidak berasal dari keluarga biasa saja, diketahui keluarganya memiliki rekam jejak di dinas militer semenjak bertahun-tahun lalu.
Akibat tindakannya ini, Jack kemungkinan akan dihukum kurungan penjara hingga bertahun-tahun lamanya. Hal ini bukan tanpa alasan, berdasarkan laporan dari The New York Post, Teixeira dituduh melakukan pelanggaran keamanan nasional terbesar dalam setidaknya 10 tahun ke belakang.