Mengulik ‘Kecanggihan’ Kapal Selam OceanGate yang Hilang Menuju Titanic
Ilustrasi foto: David L. Ryan/The Boston Globe via Getty Images
Uzone.id – Serpihan kapal selam Titan OceanGate yang hilang kontak semenjak Minggu, (18/06) waktu setempat di Samudera Atlantik mulai ditemukan oleh tim pencarian.
Puing-puing tersebut dilaporkan telah ditemukan 200 meter dari bangkai kapal Titanic yang pada awalnya menjadi tujuan wisata kelima penumpang.Belum dipastikan penyebab dari tenggelamnya kapal selam ini dan fakta-fakta soal OceanGate serta CEO-nya pun terus muncul ke permukaan.
Kali ini, kita akan membahas fakta soal kecanggihan kapal selam Titan Submarine OceanGate yang membawa 5 penumpang, termasuk sang CEO, Stockton Rush dan miliarder Pakistan, Shahzada Dawood dan Sulaiman Dawood.
OceanGate diklaim bisa mencapai kedalaman 4000 meter
Walaupun punya bodi yang terbilang kecil untuk kapal selam, OceanGate mengatakan bahwa Titan rancangan mereka bisa membawa 5 orang penumpang ke kedalaman 4.000 meter di bawah permukaan laut.
Dilihat dari kemampuannya, kapal selam ini seharusnya bisa melihat puing-puing kapal pesiar Titanic yang berada sekitar 3.800 meter di bawah permukaan laut.
Kapal selam ini memiliki berat 9.525 kg dan bisa bergerak menggunakan pendorong listrik serta memiliki sistem pendukung kehidupan sampai 96 jam atau 4 hari.
Kapal selam sendiri punya cadangan daya terbatas, dan membutuhkan kapal pendukung di permukaan laut untuk meluncurkan dan memulihkan daya mereka.
Titan yang satu ini, butuh sekitar 10 hingga 11 jam untuk setiap perjalanan wisata mereka menuju Titanic. Sayangnya, pada kejadian naas kemarin, Titan OceanGate dinyatakan hilang kontak 1 jam 45 menit setelah turun ke lautan.
Titan ini memiliki dinding serat karbon setebal 5 inci (13 cm), dan memiliki penutup di setiap ujungnya yang dibuat oleh kubah titanium. Tidak ada jendela di kapal ini dan hanya tersedia porthole yang nantinya digunakan untuk melihat bagian bangkai Titanic.
Kapal ini tidak memiliki tempat duduk dan hanya berkapasitas maksimal 5 orang. Penumpang harus duduk menyila di dalam kapal selam ini selama berwisata ke bawah laut, terdapat toilet di bagian kapal yang bisa digunakan oleh penumpang.
Kapal selam milik OceanGate ini juga dilengkapi dengan lampu LED, sistem navigasi sonar dan peralatan kamera kelas atas. Selain itu, kapal ini juga tidak memiliki GPS dan berkomunikasi melalui pesan teks saja setiap 15 menit.
Rush menjelaskan kalau kapal ini hanya memiliki satu tombol saja, lebih mirip dengan lift dan tidak membutuhkan banyak skill untuk pengoprasiannya.
Rush juga diketahui menggunakan stik game Logitech untuk mengemudikan kapal selam tersebut. Dalam sebuah wawancara bersama dengan CBS News, ia menjelaskan bahwa semua kendali kapal dilakukan oleh stik game tersebut.
“Kami menjalankan semuanya, dengan pengontrol game ini,” ujarnya kala itu.
Stik game ini diketahui merupakan keluaran lama, stik game Logitech F710 ini dirilis pada tahun 2010, kurang lebih sudah 13 tahun yang lalu.
Jika stik ini tidak bisa beroperasi, baling-baling kapal bisa dikontrol melalui sistem hardwire internal yang ada di kapal.
Dirancang untuk ‘muncul kembali’ ke permukaan
Kapal selam Titan ini 'dirancang untuk bangkit kembali' ke permukaan dan ditahan di bawah air menggunakan pemberat, yang juga membantu stabilitas kapal.
Nantinya, pemberat ini akan secara otomatis dilepas setelah 24 jam untuk mengirim kapal selam ini ke permukaan laut. Awak kapal diberi tahu bahwa mereka bisa melepaskan pemberat dengan mengayunkan kapal atau menggunakan pompa pneumatik.
Jika cara ini gagal, tali yang mengamankan pemberat dirancang untuk runtuh setelah 24 jam untuk secara otomatis mengirimkan kapal kembali ke permukaan laut.
Untuk karya wisata ini, OceanGate membanderol setiap penumpang dengan harga USD250 ribu atau Rp3,7 miliar.
Pendorong kapal selam Titan didukung oleh sistem listrik eksternal, sementara sistem internal mendukung komunikasi dan juga pemanas. Untuk suhunya sendiri, kapal akan menjadi lebih panas dan akan semakin dingin saat turun ke dasar laut.
Aaron Newman selaku investor OceanGate yang juga sempat ‘wisata’ ke Titanic menggunakan kapal selam ini mengatakan kalau suhunya mencapai titik beku ketika berada di dasar laut.
Sempat dapat warning soal keselamatan
Tahun 2018 lalu, eks direktur operasi kelautan OceanGate Expeditions, David Lochridge sempat memberi peringatan soal keamanan kapal selam Titan ini.
Ia menyebut kalau kapal selam ini masih membutuhkan pengujian yang lebih banyak karena dapat mengancam keselamatan penumpang di kedalaman laut yang ekstrim. Sayang, peringatan ini justru tidak digubris dan membuat Lochridge dipecat dari perusahaan tersebut.
Tidak hanya Lochridge, Rob McCallum yang merupakan konsultan OceanGate juga sempat memberi peringatan pada Stockton Rush soal keselamatan penumpang ketika melakukan wisata tersebut.
Sayang, Rush terlalu percaya diri pada kapal selam ini dan menyebut kalau àrgumen soal keselamatan ini menghalangi inovasinya.
OceanGate CEO Stockton Rush email exchange with Submersible Operations Expert (Rob McCallum) pic.twitter.com/DlxEYZ7lac
— x2 sean (@shaayne21) June 24, 2023
Ia juga menyebut kalau peringatan dari orang-orang sekitarnya seperti, “suatu saat kamu (dan teknologimu) akan membunuh seseorang” sebagai sebuah penghinaan.
Hingga pada akhirnya, tahun 2023 ini, ucapan dan hal yang ditakutkan banyak orang menjadi kenyataan. Kapal selam Titan OceanGate yang dielu-elukan Rush malah membuatnya meninggal dunia.