Home
/
Health

Ereksi Lebih dari 4 Jam Berbahaya, Ini Alasannya

Ereksi Lebih dari 4 Jam Berbahaya, Ini Alasannya

Dythia Novianty04 October 2017
Bagikan :

Beberapa lelaki, merasa tak percaya diri dengan kemampuan mereka di atas ranjang. Tak sedikit dari mereka yang ingin terlihat lebih kuat dan tahan lama, sehingga penggunaan obat-obatan seperti Viagra adalah hal yang bisa menjadi solusi bagi mereka.

Penggunaan obat-obatan seperti Viagra, memang bisa membuat Mr P ereksi lebih lama, bahkan setelah seks selesai. Tapi, tahukah Anda jika ternyata hal ini cukup berbahaya?

Pada dasarnya, ereksi adalah pengumpulan darah di jaringan Mr P (yang mirip seperti spons), yang bisa membuatnya menjadi kaku.

Obat-obatan seperti Viagra, dapat melebarkan pembuluh darah pada tingkat artifisial yang tinggi, sehingga Mr P bisa menahan lebih banyak darah.

Setelah melakukan seks, jika darah terjebak dan tidak bisa mengalir lagi keluar, ini akan menyebabkan apa yang disebut priapisme.

Kondisi ini, menurut para ahli, sangat berbahaya karena, ketika ereksi berkepanjangan atau kurang lebih selama dua jam, Mr P mungkin tidak mendapatkan cukup oksigen baru dan bisa menyebabkan luka. Selanjutnya akan terjadi kerusakan jaringan kritis saat ereksi terjadi selama empat jam lamanya.

Kondisi priapisme, lebih banyak ditemui pada lelaki berusia lanjut, karena mereka lebih sering mencoba berbagai obat penguat ereksi, seperti menyuntikkan obat langsung ke Mr. P mereka, yang bisa menyebabkan impotensi.

Selain itu, kondisi ini juga berisiko bagi lelaki yang mengonsumsi antidepresan atau obat kecemasan. Serta, memiliki kondisi genetik tertentu (seperti anemia sel sabit).

Nah, jika Anda sempat mengonsumsi obat-obatan seperti Viagra atau masih mengalami ereksi, bahkan 1-2 jam setelah berhubungan seks, jangan panik terlebih. Ini mungkin akan hilang dengan sendirinya.

Tapi jika Mr P tidak kembali normal dan masih ereksi berlangsung berkepanjangan, cobalah masukkan es batu di atasnya selama 10 sampai 15 menit. Jika Mr P tidak juga 'lemas', pergilah ke UGD, dokter mungkin akan mencoba 'membuang' efeknya dengan jarum suntik, obat bius atau bahkan pembedahan.

Priapisme jarang terjadi, tapi satu kesalahan bodoh, Anda bisa kehilangan penis Anda. [Menfitness]

populerRelated Article