E-Commerce, Fintech dan Media Online Bakal Naik, Dorong Ekonomi Digital RI
Uzone.id -Â Laporan yang bertajuk e-Conomy South East Asia (SEA) 2020, yang diinisiasi Google, Temasek dan Bain Company menunjukkan jika ekonomi berbasis internet di Asia Tenggara akan mencapai angka USD105 miliar atau sekira Rp1.475 triliun.
Yang menarik, dalam laporan tersebut diungkap jika dari value ekonomi sebesar itu, sebanyak USD44 miliar atau setara Rp619 triliun merupakan kontribusi dari pasar di Indonesia. Diketahui jika tahun ini nilai ekonomi digital di negara ini telah tumbuh 11 persen dibanding tahun lalu.Pertumbuhan ekonomi internet di Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang mengalami pertumbuhan signifikan. Selain Indonesia, Vietnam pun tumbuh 16 persen. Pertumbuhan di Malaysia, Filipina, dan Thailand sekitar 6-7 persen. Sedangkan Singapura turun 24 persen menjadi USD9 miliar tahun ini, terutama karena sektor pariwisata atau online travel.
Baca juga: 6 Tantangan Memajukan Ekonomi Internet di Indonesia
Dalam laporan tersebut terkuak jika ekonomi digital di negara Asia Tenggara paling banyak dikontribusi dari lima sektor, yakni e-commerce, ride-hailing, pesan-antar makanan, media digital, online travel, serta finansial teknologi atau fintech. Semua bisnis tersebut melonjak signifikan.
Di Asia Tenggara, e-commerce tumbuh 63 persen menjadi USD62 miliar. Sedangkan transaksi media online diperkirakan akan tumbuh sampai 22 persen menjadi USD17 miliar di 2020.
Google, Temasek, dan Bain and Company juga mencatat dalam laporan tersebut jika Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta konsumen kebanyakan telah mulai mengadopsi layanan keuangan digital. Yang menarik, perubahan perilaku ini diperkirakan akan berlanjut sehingga penetrasinya sudah pasti akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan.
Managing Director Google Indonesia, Randy Jusuf menyatakan bahwa dari sisi internet access, consumer trust, dan funding, Indonesia menunjukkan kemajuan.
Baca juga:Â Ekonomi Internet Indonesia Diprediksi Capai Rp624,6 Triliun di 2020
"E-commerce naik 54 persen menjadi USD32 miliar atau sekitar Rp454 triliun pada 2020, dari USD21 miliar atau sekitar Rp298 triliun pada 2019. Pertumbuhan momentum e-commerce di Indonesia juga tercermin dari peningkatan lima kali lipat jumlah supplier lokal yang mencoba berjualan online karena pandemi," ujar Randy.
Berdasarkan laporan Google, Temasek, dan Bain & Company, pada 2020, 37 persen konsumen digital Indonesia menggunakan layanan baru karena pandemi. Lebih dari setengah konsumen digital baru di tanah air (56 persen) berasal dari daerah non-metro dan 93 persen dari mereka berkata akan terus menggunakan setidaknya satu layanan digital setelah pandemi berakhir.