Dukung Digitalisasi, Tadex Siap Lawan Clickbait dan Hoaks di Media
Foto: Uzone.id
Uzone.id -- Pernah kesal kenapa banyak konten dengan judul bombastis dengan isi tidak nyambung masih berkeliaran di internet? Kenapa bukan konten berkualitas yang membanjiri jagat maya?Hal tersebut sudah menggelayuti para pelaku media dan juga industri digital tentang bagaimana bersiasat agar media kredibel lebih unggul dan dapat mengalahkan konten-konten clickbait di luar sana.
“Kehadiran teknologi digital memberikan peluang luar biasa agar kita bisa melakukan leapfrog agar negara ini lebih dekat ke arah maju. Dari teknologi digital, tentu ada dampak negatif yang timbul, salah satunya ke industri media,” ungkap Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah dalam acara peluncuran Tadex (Tanah Air Digital Exchange) yang digelar secara virtual pada Selasa (29/6).
Ia melanjutkan, “selama ini sejak berkembangnya layanan digital yang datang dari luar negeri, jumlah volume iklan menurun drastis. Yang aneh adalah, yang pasang iklan media Indonesia tapi pasangnya bukan di platform milik Indonesia. Akhirnya kami sepakat untuk membuat sesuatu, yakni Tadex.”
Baca juga: TelkomGroup Rilis Tadex, 'Google Ads' Versi Lokal untuk Media
Tadex sendiri adalah platform digital hasil kolaborasi TelkomGroup, Telkomsel, dengan Dewan Pers hadir untuk mempertemukan publisher, marketer, dan advertiser agar tetap dapat menjalankan iklan dengan sebagaimana mestinya agar ekosistem digital tumbuh lebih sehat.
“Platform iklan yang dikelola di luar negeri itu umumnya mengandalkan klik. Jadi, banyak media abal-abal yang mengandalkan itu dan jadilah konten serba clickbait. Hal ini membuat media jadi tidak kredibel. Di Tadex, nanti ada sistem rating dan lain sebagainya untuk menjaga kredibilitas ini. Dengan begitu, Tadex ini kami harapkan juga meminimalisir adanya hoaks,” imbuh Ririek.
Hal senada juga diutarakan Kemal Gani selaku Ketua Forum Pemimpin Redaksi yang terafiliasi oleh Dewan Pers, bahwa di zaman digital seperti sekarang memang tak dapat dipungkiri banyak konten clickbait dan hoaks hanya karena ‘mengemis’ klik dari pembaca.
Baca juga: Strategi Telkom Mendukung Ekosistem Digital Indonesia
“Kultur ini menyebabkan ekosistem tidak sehat. Platform global seperti Google Ads itu tidak melihat apakah konten tersebut hoaks atau clickbait, karena yang dilihat adalah viewer banyak. Kami dari asosiasi media percaya hal ini harus dihentikan dan menyediakan solusi. Tadex sudah kami canangkan sejak 2019 dan sifatnya win-win bagi para media dan advertiser,” tutur Kemal di acara yang sama.
Ketua Dewan Pers, Mohammad Nuh turut meyakini bahwa kehadiran Tadex yang telah lama diimpikan ini ke depannya akan mendukung keberlangsungan pelaku media. Tak hanya sekadar sebagai tempat iklan, Nuh berharap Tadex juga menjadi bukti bahwa sinergi sehat antar industri dapat membuahkan solusi konkret.
“Kehadiran Tadex membuktikan jika bersama-sama seluruh resource di Indonesia bekerja sama, maka kita bisa membuat sesuatu yang berguna. Tadex saya harap nantinya bisa jadi platform global yang melayani banyak pihak di dalam negeri, serta bersaing dengan dunia yang selalu berkembang dengan pesat ini,” pungkas Nuh.