Diterpa Isu PHK Karyawan, GoTo Buka Suara
Uzone.id - GoTo menjadi perusahaan teknologi selanjutnya yang diterpa isu PHK massal karyawan. GoTo yang merupakan induk dari GoJek dan Tokopedia kabarnya akan melakukan pemangkasan jumlah karyawan dalam waktu dekat.
Menanggapi hal ini, GoTo memilih untuk tidak mengomentari rumor yang beredar saat ini.“Kami tidak dapat mengomentari rumor dan spekulasi yang beredar,” ungkap Nila Marita, Chief Corporate Affairs GoTo kepada Uzone.id, Jumat, (11/11).
Saat ini, Nila mengungkapkan kalau fokus GoTo adalah membangun bisnis yang berkelanjutan dan membawa dampak positif bagi Indonesia.
Sempat disinggung terkait adanya kemungkinan dampak dari perlambatan kondisi ekonomi dunia saat ini, GoTo mengaku bahwa bisnis perusahaan terus berkembang.
Baca juga: Giliran GoTo yang Mau PHK Karyawan?
“Performa bisnis GoTo terus berkembang dan untuk tumbuh secara berkelanjutan, perusahaan terus berupaya mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat, dan di saat yang sama melakukan kegiatan operasional secara efisien agar dapat terus memberikan solusi terbaik bagi para masyarakat di seluruh tempat kami beroperasi,” tambah Nila.
Sebelumnya, dilansir dari Business Times, Jumat, (11/11), GoTo dikabarkan akan mengumumkan pemotongan karyawannya dalam beberapa minggu mendatang.
Rencana pemangkasan ini akan berimbas pada 10 persen dari keseluruhan pekerja GoTo dan akan mempengaruhi semua divisi.
Baca juga: PHK Massal Twitter Berimbas ke Karyawan di Indonesia
Jika rencana ini benar GoTo akan menjadi perusahaan teknologi selanjutnya yang melakukan pemangkasan karyawan dalam jumlah yang cukup besar, menyusul Twitter dengan 3 ribu karyawan lebih dan Meta dengan 11 ribu lebih karyawan.
Hingga akhir Juni tahun ini, GoTo memiliki 9.630 karyawan tetap, dan sekitar 455 karyawan tak tetap per akhir 2021 lalu.