Direktur Milenial Telkom Diharapkan Bisa Bikin Blanja jadi ‘Alibaba Indonesia’
-
(Foto: dok. komite.id)
Uzone.id -- Dari sekian banyak dampak pandemi COVID-19 di Indonesia, ada satu hikmah yang diamini oleh para pihak yang bergerak di sektor informasi dan teknologi, yakni masyarakat yang semakin melek digital hingga muncul peluang baru yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.Dalam webinar bertajuk ‘ICT for Post Covid-19: From Pandemic Resilience to Economic Recovery’ yang digelar pada Kamis (25/6), Kristiono selaku Ketua Umum Mastel (Masyarakat Telematika Indonesia) menuturkan beberapa hal terkait pengembangan teknologi selama pandemi dan prediksi yang harus dilakukan pasca pandemi di Tanah Air.
Menurut Kristiono, jika melihat dari dampak ekonomi yang dihantam oleh pandemi, sudah selayaknya Indonesia sadar betul bahwa kebanyakan bisnis yang berjalan adalah UMKM dan sektor informal.
Baca juga: Profil Fajrin Rasyid, Direktur Digital Business Telkom
“UMKM ini sudah seperti roda ekonomi yang harus terus dijaga dan difasilitasi. Meski pandemi COVID-19 ini menjadi tantangan besar bagi perekonomian negara, tapi saya pikir kehadiran UMKM tetap harus hidup, yakni dengan cara going digital,” tutur Kristiono.
Dari penuturan Kristiono, dia menyinggung peran baru yang diemban Fajrin Rasyid sebagai Direktur Digital Business Telkom. Dia meyakini, Fajrin sebagai generasi muda dapat membawa pelaku UMKM menjadi lebih fasih dalam menggunakan teknologi digital.
Lihat postingan ini di Instagram
“Direktur Digital Telkom itu bagus, dari generasi milenial. Dia juga punya track record di e-commerce, dulunya kerja di Bukalapak. Saya harap beliau bisa membuat e-commerce seperti Blanja.com bisa menjadi seperti Alibaba,” ungkap Kristiono lagi.
Baca juga: Jadi Direktur Telkom, Fajrin Rasyid: Saatnya Bantu Indonesia Lebih Maju Lagi
Kristiono meyakini, dengan bekal pengalaman Fajrin yang dulunya bekerja di Bukalapak sebagai e-commerce yang erat kaitannya dengan pemberdayaan UMKM, maka Fajrin juga dapat melakukannya terhadap UMKM di platform Blanja.com.
“Semoga Fajrin bisa mengangkat sektor UMKM dan sektor informal ke dalam ruang e-commerce dan ruang digital yang lebih luas lagi, sehingga para pelaku UMKM itu punya positioning sendiri di ekosistem ekonomi digital,” lanjutnya.
Ranah digital dianggap menjadi peluang besar bagi UMKM agar dapat melakukan ekspansi bisnis lebih luas karena tidak perlu direpotkan dengan membuka toko fisik ataupun mencari lapak untuk membuka tenda atau warung-warung di pinggir jalan.
“Kalau UMKM itu bisa menuju digital, saya yakin mereka bisa lebih produktif di rumah dalam menyiapkan dagangannya dan mengirim produknya secara online juga. Praktis,” tutup Kristiono.