Demi Keamanan Remaja, Snapchat Hadirkan Fitur Pengawasan Orang Tua
Ilustrasi foto: Thought Catalog/Unsplash
Uzone.id - Di saat Facebook dan Instagram mendapat kritikan karena dianggap telah memberi pengaruh buruk bagi anak-anak dan remaja, Snapchat mengambil langkah pencegahan dengan menghadirkan alat untuk mengawasi keamanan pengguna remaja mereka.Sebelumnya, Snapchat sudah memiliki alat kontrol orang tua, namun tidak invasif dan tidak sedalam layanan pihak ketiga seperti Bark yang diusulkan masuk ke iMessage.
Dikutip dari The Verge, CEO Snapchat, Evan Spiegel dalam wawancaranya di WSJ TEch mengatakan bahwa visinya adalah mengizinkan orang tua mengawasi anak-anaknya saat bermain Snapchat.
Baca juga: Bagaimana Pengaruh Facebook Terhadap Kesehatan Mental Anak?
“Salah satu tujuan dengan adanya alat ini adalah untuk membuka dialog antara orang tua dan anak-anaknya tentang pengalaman (aktivitas) mereka saat menggunakan aplikasi,” kata Spiegel.
Spiegel juga membocorkan bahwa platformnya memiliki sistem kontrol orang tua in-house dengan nama fitur ‘Family Center’. Saat ini, Snapchat belum siap memberikan informasi mendetail mengenai alat pengawasan orang tua tersebut.
“Alat kontrol orang tua yang sedang kami kembangkan ini dimaksudkan untuk memberi wawasan yang lebih pada orang tua untuk melindungi anak-anak mereka, dengan cara tidak membahayakan privasi dan keamanan data mereka sesuai dengan hukum dan tentu tanpa biaya,” tambahnya.
Pengembangan alat khusus untuk melindungi pengguna remaja ini sesuai dengan pernyataan Snapchat beberapa waktu lalu.
Baca juga: 2022, Microsoft Teams Tak Lagi Bisa Diakses dari Smartphone Ini
“Tujuan keseluruhan kami adalah membantu mendidik dan memberdayakan kaum muda untuk membuat pilihan yang tepat dalam meningkatkan keamanan online mereka, serta membantu orang tua menjadi mitra anak-anak dalam menavigasi dunia digital,” kata juru bicara Snapchat setelah merekrut Kepala Global Keamanan Platform bulan lalu.
Namun, ada dampak lain jika alat ini resmi digunakan. Alat pengawasan ini akan memberikan ‘lubang’ pada privasi dan keamanan anak-anak yang akan memberi konsekuensi tambahan. Namun, di sisi orang tua, teknologi ini akan membuka percakapan antar orang tua dan anak mengenai platform ini.
Dengan adanya alat baru Family Center, Spiegel berharap orang tua dapat melindungi keamanan remaja tanpa mengorbankan privasi semua pihak.