Home
/
News

Delapan TKI Paling Inspiratif Raih Penghargaan dari Tempo

Delapan TKI Paling Inspiratif Raih Penghargaan dari Tempo
TEMPO.CO15 May 2017
Bagikan :

Tempo memilih 8 Tenaga Kerja Indonesia atau TKI yang dinilai paling inspiratif. Mereka yang mendapat penghargaan itu adalah Budi Firmansyah, Heni Sri Sundari, Maria Bo Niok, Nurul Hasanah, Tantri Sakinah, Siti Badriyah, Sutriyana, dan Yusuf.

Para TKI tersebut dinilai mampu memberikan pandangan lain terhadap buruh migran, yang dikonotasikan sering bermasalah. 

"Selama ini media massa selalu mengangkat berita yang mengerikan soal TKI," ujar Pemimpin Redaksi Majalah Berita Mingguan Tempo Arief Zulkifli dalam acara Penganugerahan TKI Inspiratif Pilihan Tempo di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Senin, 15 Mei 2017.


Baca: BPJS Ketenagakerjaan Siap lindungi TKI di Luar Negeri

Menurut Arief, saat ini sebanyak 6,5 juta penduduk Indonesia menjadi TKI di berbagai negara. Mereka tersebar di negara kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia, negra-negara Timur Tengah terutama di Arab Saudi dan beberapa negara Eropa.

Jutaan orang tersebut sebagian besar menikmati hasil jerih payahnya di luar negeri. Mereka mampu meraih sukses. Tak hanya mendapatkan tempat kerja yang layak, tapi juga sanggup menyisihkan upahnya untuk mencukupi kebutuhan keluarga di Tanah Air.

Tidak sedikit di antara mereka membuka usaha dari hasil kerja sebagai TKI. Sehingga, setelah tidak menjadi lagi sebagai buruh migran, dengan berwirausaha mereka semakin sejahtera. Meskipun, kata Arif, ada ribuan TKI bermasalah. "Jumlahnya menurut catatan sekitar 4.000 orang." 


Simak: Kupang Kirim 37 TKI Legal ke Luar Negeri

Selama ini, kata Arief, media selalu beranggapan "bad news is good news, good news is not news". Perlu ada perubahan anggapan mengenai berita buruh migran. "Good news is news!" ujar Arif.

TKI yang dipilih Tempo, memenuhi kreteria paling inspiratif. Delapan orang tersebut hasil seleksi dari sekitar 5.000 orang. Proses seleksinya berdasarkan data dari berbagai lembaga, salah satunya Kementerian Ketenagakerjaan. Tenaga kerja migran, kata Arief, harus diperhatikan. "Cerita tenaga kerja migran adalah cerita inspirasi," kata Arif. 


CAESAR AKBAR | WAWAN PRIYANTO

Berita Terkait:

populerRelated Article