Data Orang Meninggal Rawan Kebobolan hingga Terancam Diolah Pakai AI
Uzone.id — Sebanyak 95 persen pengguna internet di dunia saat ini menggunakan sosial media setiap bulannya, bahkan dari hari ke hari pengguna masing-masing platform semakin bertambah. Tak heran kalau jejak digital pun semakin menumpuk di dunia digital karena semakin banyaknya data yang dibagikan.
Semakin luas jejak digital, maka kekhawatiran atas privasi, peninggalan, dan penggunaan identitas pun semakin penting dan perlu diperhatikan. Tidak pandang bulu, ancaman siber ini menyerang siapapun, bahkan data dari orang-orang yang sudah meninggal dunia.“Masalah pengelolaan jejak digital seseorang sering kali diabaikan dalam aktivitas daring sehari-hari. Namun, hasil survei menggarisbawahi poin penting: sejumlah besar responden menyadari potensi identitas yang dicuri dapat menyebabkan masalah pribadi yang sangat besar bagi pengguna atau orang,” kata Anna Larkina, pakar analisis konten web Kaspersky.
Berdasarkan studi terbaru Kaspersky, sebanyak 61 persen konsumen meyakini identitas orang yang sudah meninggal sangat rentan terhadap pencurian identitas, karena sering kali tidak ada yang memantau apa yang terjadi pada informasi yang diunggah secara daring.
Sebanyak 58 persen responden juga setuju kalau keberadaan orang yang meninggal dunia dapat diciptakan kembali menggunakan AI secara online. Mereka berpendapat kalau identitas digital seseorang yang sudah meninggal bisa diciptakan lagi melalui video, atau kenang-kenangan lainnya.
Tidak hanya ancaman siber yang mengintai, keberadaan gambar atau cerita tentang orang yang telah meninggal dunia di dunia maya pun membuat orang-orang terdekat mereka merasa tidak nyaman.
Para konsumen percaya bahwa mereka bisa melihat setiap gambar, video, atau rekaman suara yang pernah dipublikasikan secara daring tanpa ada batas waktu. Oleh karena itu, butuh tindakan lebih dalam mengendalikan jejak digital pengguna setelah mereka. Berikut cara untuk melindungi (dan mencegah) penyalahgunaan data kalian apabila telah meninggal dunia:
Pertama, sertakan instruksi dalam pesan wasiat terkait data media sosial yang kalian miliki. Termasuk password, username dan apa yang harus dilakukan dengan data-data tersebut.
Minta orang terdekat yang dipercaya untuk menghapus atau melakukan pengamanan pada akun media sosial kalian.
Untuk memperkuat privasi akun tersebut, kalian bisa menggunakan solusi keamanan modern yang memudahkan pemantauan data pribadi apa yang diproses aplikasi dan juga membatasi pengumpulan data bila perlu.