Data Center Microsoft Dibuka, Komdigi Targetkan Rp41 Triliun ke RI
Uzone.id — Microsoft resmi meluncurkan Indonesia Central Cloud Region pada hari Selasa, (28/05) lalu. Kehadiran data center pertama Microsoft di Indonesia ini menjadi komitmen perusahaan dalam bekerjasama dan berkontribusi dengan pemerintah Indonesia setelah kurang lebih 30 tahun hadir di Indonesia.
Disambut baik oleh pemerintah Indonesia, kehadiran cluster data center pertama di Tanah Air ini diharapkan bisa mendorong infrastruktur digital nasional agar semakin kuat dan memberikan dampak ekonomi yang besar.Hadir dalam acara Microsoft AI Tour, Menteri Komdigi Meutya Hafid menyampaikan beberapa harapannya dengan adanya data center ini. Salah satunya, Meutya berharap investasi ini dapat berdampak kepada ekonomi di Indonesia sebesar USD2,5 miliar (Rp41 triliun).
“Indonesia mengharapkan investasi Microsoft yang sudah dicanangkan sebesar USD1,7 miliar di sektor cloud dan kecerdasan artificial bukan hanya berfungsi sebagai perluasan infrastruktur tapi juga menjadi kapalis pembangunan nasional dengan potensi penciptaan lapangan kerja sebanyak 60 ribu hingga tahun 2028,” ujarnya.
Ia juga menargetkan 1 juta pelatihan digital oleh Microsoft yang bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia agar vusa tercapai di mana saat ini terdapat 840 ribu individu yang aktif berjalan untuk penguatan kapabilitas di bidang AI.
Kehadiran Central Cloud Region dari Microsoft di Indonesia ini menandakan dua hal penting. Pertama, kepercayaan pihak swasta terhadap arah kebijakan pemerintah di bidang digital dan kesiapan Indonesia untuk mengelola teknologi canggih seperti cloud dan Artificial Intelligence (AI).
“Yang kedua bahwa Indonesia dinilai memiliki kesiapan untuk mengelola teknologi canggih seperti cloud dan kecerdasan artificial tidak hanya sebagai pengguna, tapi juga mitra yang aktif dalam membentuk tata kelola dan ekosistem digital yang berkelanjutan,” tegasnya.
Meutya menilai bahwa saat ini Indonesia sudah berada di dalam jalur yang strategis untuk dalam memperkuat posisi sebagai pusat ekonomi digital di Asia Pasifik.
Indonesia juga diklaim bisa menjadi lokasi yang semakin relevan untuk pengembangan cloud region dengan skala global pasca diresmikannya cloud region ini. Hal ini dibuktikan dari dari berbagai studi yang menunjukkan bahwa nilai pasar pusat data Indonesia akan tumbuh dari USD2,39 pada 2024 menjadi USD3,79 miliar pada tahun 2030.
Pertumbuhan ini didorong oleh permintaan global serta tingginya kebutuhan layanan digital domestik.
“Bahkan, Indonesia juga memiliki keunggulan geografis yang strategis karena berada di jalur utama konektivitas global dengan potensi besar energi terbarukan sebanyak 207 Gigawatt (GW) dari tenaga surya dan 29 GW dari panas bumi sehingga Indonesia membuka peluang besar bagi pengembangan pusat data yang berkelanjutan yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Komdigi sekali lagi menyambut dan mendorong bentuk dukungan lanjutan pasca peluncuran Cloud Region ini termasuk pengembangan lebih banyak lagi talenta AI dan pendirian AI center di berbagai institusi pendidikan di Indonesia.
