Data 267 Juta Akun Facebook Bocor di Internet
-
(Ilustrasi. Foto: Kon Karampelas/Unsplash)
Uzone.id -- Menjelang akhir tahun lagi-lagi ada kabar gak enak yang berkaitan tentang Facebook. Peneliti keamanan siber menemukan database dari ratusan pengguna Facebook yang datanya bocor di internet.Peneliti bernama Bob Diachenko mengatakan, ada database yang berisi nama, nomor telepon, dan identitas unik pengguna dari 267 akun Facebook bocor begitu saja di internet. Dugaan Diachenko, data tersebut dipanen oleh pelaku kriminal di dunia siber.
Database yang ditemukan Diachenko itu berasal dari mesin peramban dan dapat diakses online secara bebas, setidaknya dalam 10 hari belakangan sejak tanggal 4 Desember 2019. Tampaknya, mayoritas pemilik akun Facebook yang bocor tersebut berasal dari Amerika Serikat.
Baca juga: Facebook, WhatsApp dan IG Digabung, Pemerintah AS Takut
Diachenko yang basisnya di Kyiv, Ukraina ini meyakini ada orang yang mengunduh database tersebut ke forum hacker 2 hari sebelum dia menemukannya. Jadi, dari forum itulah database ini bisa diakses oleh para penjahat siber.
Tak lama setelah menemukan data yang bocor itu, Diachenko melaporkan temuannya itu ke situs berita teknologi, Comparitech, lalu bekerja sama mencari tahu lebih dalam soal isu ini.
Setelah meriset beberapa hari, mereka menemukan bukti yang menunjukan bahwa data pengguna Facebook itu dikumpulkan secara ilegal oleh penjahat siber di Vietnam. Tampaknya mereka membongkar data tersebut dari Facebook Page yang pengaturannya bisa dilihat oleh publik dengan bantuan Bot.
Baca juga: Facebook Mau Bikin OS Sendiri
Mengutip Marketwatch, perwakilan Facebook mengatakan sedang menginvestigasi terkait masalah ini dan meyakini bahwa ada kemungkinan pembobolan data tersebut dilakukan sebelum Facebook melakukan pengukuran data proteksi.
Rasanya sudah jadi ‘makanan sehari-hari’ Facebook mengenai data bocor. Pada 2018, Facebook menghadapi skandal besar yang melibatkan lembaga politik Cambridge Analytica yang memanfaatkan data 87 juta akun Facebook untuk mensukseskan kampanye Donald Trump.
Kemudian pada Maret 2019, Facebook mengumumkan bahwa perusahaan telah membiarkan password dari ratusan juta penggunanya tersebar di server internal dan bisa dibaca oleh para karyawannya.
Kemudian belum lama ini, sekitar bulan September, TechCrunch sempat mewartakan bahwa ada peneliti yang menemukan identitas dan nomor telepon dari 400 juta akun Facebook juga tersebar di internet.