Dampak \'Quality Time\' Orangtua Bersama Anak
Di tengah kesibukan hidup di kota besar, waktu luang menjadi sangat berharga bagi masyarakat urban. Padahal, ketika telah bekeluarga, menciptakan waktu berkualitas bersama anak dan pasangan merupakan hal yang penting dilakukan.
“Anak hebat itu nggak sekedar cerdas, rapornya bagus. Nggak sekedar sehat. Kita bisa bilang anak itu hebat kalau dia tanggap dan bisa baca situasi. Nggak akan mendominasi dan empati terhadap orang lain,” ujar Vera pada temu media BebeHero Hi5 di Jakarta, Rabu (14/12/2016).
Vera menambahkan, karakter positif di atas hanya dapat dimiliki anak jika sering menghabiskan waktu berkualitas bersama orangtuanya. Menurutnya, waktu berkualitas tak memiliki patokan tertentu, yang terpenting benar-benar melibatkan perhatian antara orangtua dan anak.
“Waktunya dulu harus ada, nggak penting seberapa banyak, karena setiap keluarga punya acuannya masing-masing. Yang penting parenting behaviour harus ada, menyampaikan dengan hangat, akrab dan dua arah,” tanbah dia.
Waktu berkualitas sendiri, tambah dia, bisa dilakukan dengan hal-hal sederhana, seperti menyanyi bersama sambil menari. Namun orangtua harus berperan selayaknya seorang teman, sehingga anak bisa lebih terbuka dan berani mengeksplor kemampuannya secara alami.
“Nyanyi bersama itu bisa membuat semua daerah otak terstimulasi. Minimum kemampuan komunikasi anak berkembang, dekat dengan anak. Kalau ditambah tarian, bisa merangsang hormon pertumbuhan sel saraf dan koneksinya sehingga anak siap untuk belajar,” pungkas dia.